Visualindonesia.com,-
Siapa sangka film dengan kadar kekonyolan maksimal justru menjadi pemuncak box office Indonesia selama empat hari berturut-turut? “GJLS: Ibuku Ibu-Ibu”, karya perdana trio komedian GJLS (Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir), berhasil memikat penonton dengan pendekatan komedi yang tak biasa, absurd namun penuh makna.
Disutradarai Monty Tiwa, film ini tak hanya menawarkan tawa tanpa logika, tetapi juga menyentuh sisi emosional penonton lewat kisah keluarga yang kacau namun sarat kasih sayang.
Film ini berkisah tentang tiga saudara dengan karakter bertolak belakang yang bersekongkol menggagalkan pernikahan ayah mereka. Meski masing-masing memiliki sifat yang egois, tidak kompeten, bahkan cenderung nyeleneh, mereka bersatu dalam misi yang absurd namun mengharukan.
Deretan pemeran pendukung seperti Nadya Arina, Bucek Depp, Luna Maya, dan Adi Sudirja turut menambah warna dalam kisah yang dibalut humor khas GJLS.

Sejak tayang perdana, “GJLS: Ibuku Ibu-Ibu” mencatatkan lonjakan penonton yang mengesankan. Dari 75 ribu lebih di hari pertama, meningkat menjadi 141 ribu di hari kedua, dan melonjak ke angka 223 ribu di hari ketiga. Kini, film ini telah menembus lebih dari 300 ribu penonton dan terus bertambah.
Menanggapi antusiasme luar biasa ini, para anggota GJLS melontarkan serangkaian janji nyeleneh kepada publik, mulai dari membantu pembuatan SIM, membayar pajak motor, hingga menjadi MC gala premier film lain.
Janji-janji kocak ini semakin liar seiring bertambahnya jumlah penonton. Jika film ini ditonton oleh 1,5 juta orang, mereka akan menjadi pembawa acara di gala premier “Agak Laen 2”. Pada 2 juta penonton, Rigen dan Hifdzi akan tampil sebagai presenter di acara Oki Rengga, sementara Rispo bakal jadi dancer pembuka.
Bahkan, pada 3 juta penonton, mereka berkomitmen untuk menggimbalkan rambut mereka dan Hifdzi siap jalan kaki dari Sepatan ke Gelora Bung Karno.
Tak berhenti di situ, GJLS juga berencana menggelar pertunjukan gratis di Sofifi, Maluku Utara jika jumlah penonton mencapai 4 juta. Pada angka 5 juta, mereka berjanji tampil live di keramaian.

Jika tembus 8 juta, Hifdzi bahkan rela terbang ke Indramayu demi makan ikan bakar. Dan di puncaknya, bila angka 10 juta tercapai, Rispo akan membelikan motor XMAX untuk sahabat mereka, Wancoy, lengkap dengan bensin satu juta rupiah dari Hifdzi.
Strategi promosi unik mereka pun turut menjadi sorotan. Pada 15 Juni, GJLS menggelar senam Feromon bersama para ibu-ibu di CFD Depok. Kegiatan ini berlangsung meriah dan menunjukkan kedekatan GJLS dengan masyarakat.
Mereka juga sempat tampil spontan di kawasan Gultik Blok M, bernyanyi bersama para pengamen dan warga sekitar. Agenda promosi terus berlanjut ke Jambi (18 Juni) dan Sukabumi (21 Juni) dengan sesi cinema visit dan nobar.
“GJLS: Ibuku Ibu-Ibu” bukan sekadar komedi konyol yang membuat tertawa, tapi juga cermin dari realitas keluarga dan solidaritas dalam balutan absurditas. Di tengah padatnya film dengan formula yang itu-itu saja, film ini menjadi penyegar yang jujur dan berani.
Kini, tinggal satu pertanyaan tersisa: sampai di titik mana penonton Indonesia mampu mendorong GJLS menepati semua janji gilanya?
(*/dra; foto: ist