Tradisi, Cinta, dan Tawa: ‘Jodoh 3 Bujang’ Sajikan Kisah Unik Tiga Saudara

by -

Visualindonesia.com,-

Di tengah geliat perfilman nasional yang terus menghadirkan kisah-kisah segar, “Jodoh 3 Bujang” hadir sebagai sajian drama komedi keluarga yang sarat tawa dan makna. Terinspirasi dari kisah nyata, film ini siap mencuri hati penonton Indonesia mulai 26 Juni 2025.

Film “Jodoh 3 Bujang” garapan sutradara Arfan Sabran membawa nuansa baru dalam sinema drama komedi keluarga. Diproduksi oleh Starvision bersama Rhaya Flicks, film ini menjadi karya fiksi perdana dari Arfan yang sebelumnya dikenal sebagai sutradara dokumenter pemenang Piala Citra FFI 2022.

Film ini mengikuti kisah tiga bujang bersaudara: Fadly (Jourdy Pranata), Kifly (Christoffer Nelwan), dan Ahmad (Rey Bong), yang diminta untuk menikah secara bersamaan demi efisiensi biaya dan tradisi keluarga Bugis-Makassar.

Namun konflik dimulai ketika calon pasangan Fadly dijodohkan ulang dengan pria lain yang lebih mapan. Waktu yang tersisa memaksa Fadly untuk mencari jodoh baru, atau pernikahan kembar mereka gagal total.

Chand Parwez Servia (Produser)

Dalam trailer resmi yang telah dirilis di kanal YouTube Starvision, nuansa lucu sekaligus emosional tampil seimbang. Lagu-lagu seperti ‘Seberapa Pantas’ dari Sheila on 7 dan ‘Celengan Rindu’ dari Fiersa Besari menambah kedalaman emosi, sementara kehadiran para komika seperti Musdalifah Basri menjanjikan derai tawa sepanjang film.

Diperkuat oleh nama-nama populer seperti Cut Mini, Arswendy Bening Swara, Maizura, dan Barbie Arzetta, film ini memperlihatkan chemistry hangat antar pemain. Tak hanya mengandalkan humor, film ini juga mengangkat dinamika keluarga, perjodohan, dan pilihan hidup yang membumi dan relevan bagi masyarakat Indonesia.

Produser senior Chand Parwez Servia menyebut film ini sebagai “perpaduan antara tawa dan haru dengan latar budaya yang kuat.”

Chand Parwez pun optimis “Jodoh 3 Bujang” akan menyusul kesuksesan film-film Starvision sebelumnya seperti “Komang”, “Wedding Agreement”, hingga “Dua Garis Biru”.

Arswendy Bening Swara dan Cut Mini

Bagi Arfan Sabran, mengangkat latar tradisi Bugis-Makassar menjadi tantangan sekaligus kehormatan.

“Saya senang Starvision memberi ruang untuk cerita lokal dengan sentuhan personal. Saya juga bersyukur bisa bekerja dengan tim dan aktor-aktor luar biasa,” ujarnya.

Jourdy Pranata yang memerankan Fadly mengaku tertantang memerankan karakter ini, terutama dalam mempelajari dialek Bugis-Makassar.

Sementara Aisha Nurra Datau yang memerankan Rifa, menyoroti relasi yang tertunda dan kelas sosial sebagai salah satu sisi emosional dari film ini.

Lewat “Jodoh 3 Bujang”, Rhaya Flicks juga menandai komitmennya lebih dalam di industri film Indonesia. Produser Futih Aljihadi mengatakan kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam menghasilkan karya dengan sentuhan budaya lokal yang kuat namun tetap universal.

Film ini bisa menjadi pilihan sempurna untuk dinikmati bersama keluarga di masa liburan sekolah, menghadirkan hiburan yang ringan, lucu, dan menyentuh hati. Jangan lewatkan perjalanannya di bioskop mulai 26 Juni 2025.

(*/dra; foto: ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.