Visualindonesia.com,-
Dalam balutan musik dream pop yang melankolis, Electric Cats menghadirkan ‘Kemilau Rembulan’, sebuah persembahan musik yang jujur dan emosional untuk sahabat yang menjadi pelita di awal langkahnya bermusik.
Musik tak selalu tentang nada dan irama—ia bisa menjadi ruang sunyi yang menyimpan rindu terdalam. Hal inilah yang tergambar dari ‘Kemilau Rembulan’, single terbaru dari Electric Cats, proyek musik elektronik-dream pop yang digawangi oleh Nadya Yosefina Fianda.
Lagu ini bukan sekadar karya artistik, melainkan potret perasaan yang lahir dari kehilangan dan cinta yang abadi.
Dirilis secara digital pada 2 Mei 2025 melalui label demajors, ‘Kemilau Rembulan’ merupakan lagu persembahan Nadya untuk Arry Darmawan, drummer dari grup Babituli, sekaligus sahabat dan sosok yang memperkenalkannya pada dunia musik sejak 2018.

Tanpa pernah memaksa, Arry menyalakan bara semangat dalam diri Nadya—bahkan mengenalkannya pada band seperti Portishead, yang kini menjadi favoritnya.
“Bang Arry nggak pernah nyuruh aku jadi musisi. Tapi dia nyalain lampunya dulu. Dia yang bikin aku merasa ‘boleh loh’ ngejalanin yang aku suka,” tutur Nadya lirih, mengenang sang mentor yang meninggal dunia pada pertengahan 2022 setelah berhenti bermusik karena sakit.
Lagu ini hadir seperti doa: sederhana, jujur, dan menyentuh. ‘Kemilau Rembulan’ bukan sekadar lagu kehilangan, tetapi nyanyian tentang kekuatan cinta seorang sahabat, tentang cahaya kecil yang terus menerangi bahkan ketika sosoknya telah tiada.
Diproduseri oleh Rama Cristna, lagu ini menghadirkan banyak eksplorasi harmoni untuk menangkap emosi yang ingin Nadya sampaikan.
Sampul single ini juga menjadi bagian dari narasi personal, dikerjakan oleh Resi Kunti, menambah kedalaman artistik dalam proyek ini.
Lagu ini sekaligus menjadi single ketiga menjelang album perdana Electric Cats bertajuk “Bunga Rampai”, yang akan rilis tahun ini.
Bagi Nadya, musik kini menjadi “daya hidup”—energi yang mengalir dari kenangan, cinta, dan rasa syukur. Ia mengakui, tanpa bang Arry, mungkin tak akan ada Electric Cats hari ini.
“Karena bang Arry, aku bisa ada di titik ini. Terima kasih udah jadi kemilau rembulan di malam-malam yang gelap,” ucapnya penuh haru.
Sebagai musisi yang dikenal karena format unik—tanpa gitar—dan warna suara yang lembut, Electric Cats perlahan membangun tempatnya di peta musik independen Indonesia.
Lagu-lagu sebelumnya seperti ‘True’, ‘Dan Terbenam’, dan ‘Dunia yang Nirmala’ telah memperlihatkan gaya musikal yang konsisten, penuh nuansa, dan kaya perasaan.
(*/ell; foto ist