Visualindonesia.com,-
Dalam langkah strategis meningkatkan daya saing di sektor pariwisata, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mengapresiasi inisiatif Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok yang kini mencetak lulusan SDM pariwisata berkualitas dan kompetitif di kancah global.
Kegiatan sharing session yang digelar bersama Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani menjadi momentum penting bagi mahasiswa yang mayoritas berminat merambah karier di luar negeri.
Dalam acara yang berlangsung di Poltekpar Lombok pada Selasa (26/3/2025) tersebut, Ni Luh Puspa mengungkapkan bahwa 99 persen mahasiswa memiliki keinginan kuat untuk bekerja di luar negeri.
“Ini adalah peluang yang sangat baik. Namun, pengalaman serta kesiapan dalam menguasai bahasa asing, perizinan, dan perlindungan tenaga kerja menjadi kunci agar mereka dapat meniti karier internasional dengan aman dan optimal,” ujar Ni Luh.

Ia menekankan pentingnya kesiapan para lulusan untuk kembali ke tanah air setelah mengumpulkan pengalaman kerja di luar negeri, sehingga dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia.
Poltekpar Lombok telah menerapkan kurikulum berbasis standar ASEAN yang disertai sertifikasi kompetensi BNSP, serta memberikan pengalaman praktik intensif melalui Teaching Industry Learning Centre.
Program magang yang berlangsung selama 6 bulan hingga 1 tahun di perusahaan dan industri terkait telah terbukti efektif; menurut Tracer Study 2024, rata-rata lulusan Poltekpar hanya membutuhkan waktu 3,5 bulan untuk terserap di dunia kerja.
Meskipun hanya 7 persen alumni yang berhasil bekerja di luar negeri, data tersebut membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut, terutama dengan rating negara tujuan seperti Malaysia, Australia, Jepang, dan Dubai yang mendapat sambutan positif.

Wakil Menteri P2MI Christina Aryani mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap iklan lowongan kerja luar negeri ilegal.
“Kita harus memastikan bahwa setiap informasi diverifikasi melalui BP3MI NTB dan kanal resmi KemenP2MI,” tegasnya.
Christina mengajak mahasiswa serta masyarakat untuk aktif memeriksa keabsahan rekrutmen dan segera melaporkan jika menemukan indikasi iklan yang tidak sah melalui situs web dan media sosial Kementerian P2MI.
Direktur Poltekpar Lombok, Ali Muhtasom, menambahkan bahwa survei terhadap 170 responden menunjukkan tingginya antusiasme mahasiswa untuk magang atau bekerja di luar negeri.

“Harapan tertinggi kami adalah agar para mahasiswa dapat mengoptimalkan peluang di pasar global dengan negara-negara seperti Malaysia, Australia, Jepang, dan Dubai sebagai target utama,” jelas Ali.
Dukungan penuh juga datang dari Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas SDM Industri, Faisal, yang turut hadir mendampingi Wakil Menteri Pariwisata dalam acara tersebut.
Melalui upaya kolaboratif antara pemerintah dan lembaga pendidikan, Poltekpar Lombok semakin menegaskan komitmennya mencetak SDM pariwisata yang tidak hanya handal secara teknis tetapi juga siap bersaing di level internasional.
Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan visibilitas Indonesia sebagai destinasi pariwisata unggulan dan membuka peluang kerja yang lebih luas bagi generasi muda, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
(*/vie; foto dok. Kemenpar