Trio Jazz Lintas Generasi, MANNA, Rilis Album Perdana ‘Sipat’ dalam Format Fisik

by -

Visualindonesia.com,-

Setelah sukses mencuri perhatian pecinta musik jazz melalui rilisan digitalnya pada 2024, trio jazz lintas generasi asal Jakarta, MANNA, akhirnya merilis album perdana mereka, “Sipat”, dalam format compact disc.

Album ini resmi dirilis pada 7 Maret 2025 melalui kerja sama dengan label rekaman independen demajors, memperkuat posisi mereka dalam kancah musik jazz tanah air.

Album “Sipat” berisi enam komposisi orisinal dengan total durasi 36 menit. Sebelumnya, album ini hanya tersedia secara digital di berbagai platform streaming. Perilisan format fisik ini menjadi langkah penting bagi MANNA untuk menghadirkan pengalaman musik yang lebih mendalam bagi para pendengar.

Keunikan MANNA terletak pada kolaborasi tiga musisi dari generasi berbeda yang menyatu dalam nuansa jazz fusion. Trio ini digawangi oleh bassist legendaris AS Mates, yang dikenal sejak era ’80-an lewat grup jazz fusion Bhaskara, gitaris Achmad Ananda yang akrab dengan proyek-proyek musik bersama Margie Seegers, Dian Pramana Poetra, dan Tompi, serta drummer muda berbakat Dharrian Emillio yang telah bekerja sama dengan musisi seperti Balawan, Indro Hardjodikoro Band, Sengat, dan Naura Ayu.

Mates dan Nanda telah bermain bersama sejak tahun 2000, termasuk dalam duo jazz Mates N Nanda yang mereka bentuk pada 2006. Setahun kemudian, mereka tampil di Java Jazz Festival bersama Jessilardus Mates, putra Mates, yang saat itu menjadi drummer mereka. Dari situlah nama MANNA mulai diperkenalkan ke publik.

Namun, seiring meningkatnya kesibukan Jessi Mates, formasi trio ini mengalami perubahan. Akhirnya, mereka menggandeng Dharrian Emillio, yang merupakan anak didik Mates sejak 2019.

“Emil sudah main dengan Balawan sejak masih SMP di tahun 2017. Dua tahun kemudian saya mulai membimbingnya, hingga akhirnya kami berkarya bersama di MANNA,” ungkap Mates.

Meskipun MANNA telah memiliki banyak materi sejak 2007, album “Sipat” sepenuhnya berisi komposisi baru hasil kerja sama Mates, Nanda, dan Dharrian Emillio. Proses rekaman dilakukan secara live di Orange Studio, Depok, milik Emil, dengan produser Canga Anton yang merekam permainan spontan mereka.

“Saya sangat tertarik dengan interaksi antara Mates dan Nanda yang sudah senior dengan Emil yang masih di bawah 20 tahun saat itu. Saya merekam mereka saat latihan, tanpa banyak intervensi. Mereka ini amat produktif, bahkan sudah ada materi untuk empat album ke depan,” ujar Canga Anton dengan antusias.

Dengan peluncuran format fisik ini, album “Sipat” kini bisa dinikmati lebih luas. Selain tersedia di berbagai platform streaming, compact disc album ini juga dapat dibeli di jaringan distribusi demajors.

Kehadiran MANNA dengan karya-karya autentiknya semakin memperkaya warna musik jazz Indonesia, membuktikan bahwa kolaborasi lintas generasi mampu menghadirkan harmoni yang luar biasa.

(*/ell; foto ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.