Takjil dan Oleh-Oleh Lebaran? Dodol Betawi Klasik Ini Jadi Favorit

by -

Visualindonesia.com,-

Aroma harum dodol Betawi menyeruak dari dapur “Pondok Dodol Sari Rasa Ibu Yuyun” di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pada Minggu (9/3/2025), para pekerja tampak sibuk mengaduk adonan dodol dalam kuali besar, tanda bahwa produksi meningkat drastis untuk memenuhi permintaan selama bulan Ramadhan. Dari biasanya hanya dua wajan per hari, kini mereka mengolah hingga 10 wajan dodol setiap harinya. (Foto: Dudut Suhendra Putra).

Dodol Betawi, salah satu kuliner tradisional khas Indonesia, terkenal dengan rasa manisnya yang legit dan tekstur kenyal yang khas.
Proses pembuatannya cukup panjang dan membutuhkan kesabaran tinggi, karena adonan yang terdiri dari santan, tepung ketan, gula pasir, gula merah, dan garam harus terus diaduk selama berjam-jam agar tidak gosong dan mendapatkan konsistensi yang sempurna.
Kelapa menjadi bahan utama dalam membuat Dodol.
Peningkatan produksi hingga lima kali lipat ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim produksi, namun mereka tetap menjaga kualitas dodol agar tetap autentik.
Untuk harga, dodol yang dikemas dalam besek kecil dijual seharga Rp 35.000 per besek, sementara besek ukuran besar dibanderol Rp 200.000.
Selain itu, dodol yang dikemas dalam gulungan plastik tersedia dengan harga lebih terjangkau, yakni Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per gulung.
Lonjakan permintaan dodol Betawi ini menandakan bahwa kuliner tradisional masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat, terutama dalam momen spesial seperti Ramadhan.
Dengan citarasa klasik dan proses pembuatan yang tetap dijaga secara tradisional, dodol Betawi dari “Pondok Dodol Sari Rasa Ibu Yuyun” terus menjadi primadona di tengah modernisasi kuliner.

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.