Peran Penting TIKI dalam Mendukung Desa Wisata Indonesia Jadi Primadona Pasar Internasional

by -

Visualindonesia.com,-

Indonesia, negeri yang kaya akan pesona alam dan budaya, kini semakin menggeliat melalui geliat pariwisata desa wisata dan open trip. Di balik perkembangan ini, dukungan logistik menjadi tulang punggung penting yang tak terlihat, namun sangat berperan.

TIKI, perusahaan logistik terkemuka, hadir sebagai mitra strategis untuk mendorong keberlanjutan ekonomi kreatif dan menjangkau pasar global.

Potensi pariwisata Indonesia terus tumbuh seiring meningkatnya minat wisatawan domestik maupun mancanegara. Dari pesona desa wisata yang otentik hingga kepraktisan open trip, sektor ini membuka banyak peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat lokal. Melihat potensi besar ini, PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) mengambil langkah maju dengan menyediakan solusi logistik inovatif.

Direktur Utama TIKI, Yulina Hastuti, menjelaskan bahwa dukungan logistik adalah elemen kunci dalam pengembangan destinasi wisata.

“Mulai dari produksi oleh-oleh, kuliner khas, hingga kerajinan cinderamata, semua ini menciptakan peluang ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal. TIKI hadir untuk memastikan rantai logistik berjalan lancar, mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah wisata,” ungkap Yulina dalam acara media talkshow bertajuk “Liburan Hemat: Rahasia Open Trip yang Mudah dan Ekonomis”.

Salah satu inovasi TIKI adalah layanan Same Day Service Kuliner Nusantara (SDS KITA), yang memungkinkan pengiriman kuliner khas daerah dalam hari yang sama. Dengan jaringan distribusi yang luas, TIKI juga menghubungkan desa wisata dengan pasar global, membuka peluang ekspor kerajinan hingga produk khas lokal.

Tak hanya itu, melalui TIKI Seller Online Booking (SERLOK), UMKM kini bisa menikmati akses logistik yang lebih mudah, biaya fleksibel, hingga pelatihan untuk meningkatkan kapasitas.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan perjalanan wisatawan domestik sebesar 21,87%, mencapai 839,39 juta perjalanan sepanjang Januari hingga Oktober 2024. Tren ini didorong oleh meningkatnya minat pada open trip, yang menawarkan pengalaman wisata terjangkau dan unik.

Menurut Benarivo Triadi Putra, Co-Founder & CEO Atourin, open trip adalah pilihan populer bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi destinasi baru tanpa biaya mahal.

“Selain kemudahan, open trip menawarkan pengalaman sosial yang menarik. Namun, penting memilih penyelenggara yang terpercaya agar perjalanan nyaman dan aman,” ujarnya.

Di sisi lain, desa wisata menjadi magnet baru bagi wisatawan yang ingin menikmati pengalaman otentik di berbagai pelosok nusantara. Data Jejaring Desa Wisata mencatat sebanyak 6.026 desa wisata tersebar di Indonesia hingga Oktober 2024. Namun, tantangan infrastruktur, aksesibilitas, dan pengembangan sumber daya manusia masih menjadi kendala.

Seorang travel influencer dan pegiat desa wisata, Nandi, menyoroti pentingnya kolaborasi multi-pihak untuk memajukan desa wisata.

“Desa wisata memiliki potensi luar biasa, tetapi butuh dukungan berkelanjutan dari pemerintah, komunitas lokal, hingga sektor swasta seperti TIKI. Bersama, kita bisa membawa desa wisata ke panggung dunia,” tutur Nandi.

Melalui komitmen kuatnya, TIKI tidak hanya mendukung logistik, tetapi juga menjadi mitra strategis dalam membangun masa depan pariwisata Indonesia yang berkelanjutan. Bagi wisatawan, kolaborasi ini menghadirkan lebih banyak kemudahan untuk menjelajahi indahnya nusantara, sekaligus mendukung ekonomi kreatif lokal untuk terus berkembang.

(*/ell; foto ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.