Visualindonesia.com,-
Dunia estetika medis semakin berkembang, membawa perubahan signifikan dalam cara kita memandang kesehatan dan kecantikan. Salah satu bukti nyata transformasi ini adalah International Seminar and Workshop in Aesthetic Medicine (I-SWAM) 2024, yang berlangsung pada 6-8 Desember 2024 di ICE BSD City, Tangerang, Banten.
Acara ini bukan hanya wadah edukasi, tetapi juga jembatan bagi ilmu estetika medis untuk mencapai standar global dengan akar lokal yang kuat.
Mengusung tema “Interkoneksi Estetika Medis”, I-SWAM 2024 menandai 15 tahun kiprahnya dengan menghadirkan 5.000 dokter dari 35 negara, 200 pembicara internasional, dan 20.000 peserta. Dengan lebih dari 500 gerai pameran, acara ini mengukuhkan posisinya sebagai salah satu konferensi estetika medis terbesar di dunia.
“I-SWAM adalah platform global yang tidak hanya fokus pada kecantikan wajah atau tubuh, tetapi juga pada kesehatan holistik, mencakup kulit, otot, rambut, regeneratif, hingga kesehatan seluruh tubuh manusia,” jelas CEO I-SWAM sekaligus World President of I-SAM, dr. Teguh Tanuwidjaja.
Salah satu highlight acara ini adalah ‘Fresh Cadaver Dissection’, sebuah pre-kongres yang menghadirkan cadaver berkualitas tinggi dari Spanyol. Cadaver ini digunakan untuk pembelajaran anatomi dokter estetika dan bedah plastik, memberikan pemahaman mendalam tentang struktur di bawah kulit.
“Cadaver yang digunakan sangat mirip dengan jaringan hidup, memungkinkan dokter memahami secara detail area yang menjadi target tindakan estetika seperti injeksi dan implan. Ini adalah yang pertama di Indonesia, dan menjadi tonggak baru dalam pendidikan kedokteran estetika,” ujar dr. Teguh.
Menurut dr. Teguh, layanan estetika kini tidak lagi menjadi monopoli kalangan atas. Saat ini, kebutuhan akan estetika anti-aging hadir di semua lapisan masyarakat.
“Dengan 4.000 klinik estetika di Indonesia, kebutuhan ini belum sepenuhnya terlayani. Masyarakat kini lebih menginginkan hasil yang alami dibandingkan perubahan drastis, sebuah tren yang akan semakin dominan di 2025,” tambahnya.
I-SWAM juga berkomitmen menjadikan dokter Indonesia sebagai tuan rumah di negaranya sendiri.
“Saat ini, 95% pasien klinik estetika di Jakarta dan Bali adalah warga asing, menunjukkan bahwa kualitas layanan kita sudah diakui internasional. Dengan edukasi dan inovasi, masyarakat Indonesia tidak perlu lagi ke luar negeri, menghemat devisa sekaligus mengurangi risiko tindakan medis berulang di luar negeri,” terang dr. Teguh.
I-SWAM 2024 menjadi bukti bagaimana estetika medis tidak hanya tentang kecantikan, tetapi juga tentang kualitas hidup. Dengan fokus pada inovasi, kolaborasi global, dan pemberdayaan dokter lokal, acara ini mengukuhkan Indonesia sebagai pusat pendidikan estetika medis berkelas dunia.
(dra; foto mm