Carla Bianpoen Raih Roosseno Award XI, Perjuangkan Kesetaraan Gender

by -

Visualindonesia.com,-

Carla Bianpoen yang dikenal sebagai jurnalis dan satu dari kritikus, kurator, serta pengulas seni di  Indonesia menerima penghargaan “Roosseno Award XI” yang diselenggarakan di Auditorium Toeti Roosseno Plaza pada Senin (26/6). Dedikasi Carla Bianpoen dalam menyoroti perkembangan seni kontemporer di Indonesia terutama karya perupa perempuan menjadi pertimbangan dewan juri.

Selama ini Roosseno Award memberikan penghargaan pada lembaga peneliti, namun sejak beberapa tahun sebelumnya penghargaan diberikan pada individu. Selain itu, Roosseno Awad juga mulai memperluas pemberian penghargaan, tak hanya di bidang teknik namun juga ke bidang lain seperti lingkungan hidup atau etos kerja, dan tahun ini diberikan untuk kritikus seni.

Sekumpulan ahli yang memilih Carla menilai, karya yang dihasilkan Carla perlu dianggap sebagai seni dan perlu dihargai karena itu bagian dari kekayaan intelektual. Penilaian tersebut termasuk konsistensi Carla dalam memperjuangkan kesetaraan gender, Carla dinilai orang yang mengangkat perupa perempuan bisa dihargai, dan juga dia lah salah satu individu yang mendorong dibentuknya Komnas Perempuan.

Carla Bianpoen menerima penghargaan “Roosseno Award XI”, Senin (26/6).

Sejak tahun 80-an Carla telah menghasilkan karya jurnalis terutama di bidang seni, ia juga menjadi kurator seni meski dirinya bukan seorang seniman. Tak hanya itu, Carla dianggap individu yang memperjuangkan hak perempuan. Saat tragedi Mei 1998, dia lah yang bersuara lantang memperjuangkan nasib etnis minoritas khususnya perempuan sebagai korban peristiwa tersebut.

Menurut mereka, Carla dinilai memiliki kemampuan yang luar biasa, ia mampu melihat yang “tidak terlihat”, bahkan di antara kurator seni laki-laki, ia bisa melihat guratan perupa yang jarang dilihat kurator lain bahkan oleh kurator pria.

Carla juga dinilai punya integritas di bidang seni, bahkan mampu merubah sudut pandang perupa perempuan, sebelum tragedi Mei ‘98 umumnya perupa perempuan banyak menghasilkan karya berupa bunga atau hal-hal yang romantis. Namun setelah tragedi itu, pandangan perupa perempuan perlahan berubah, karya mereka tak hanya bunga namun juga kritik sosial.

Carla Bianpoen (Keenam dari kiri) bersama Dewan Testimoni

Banyak hal istimewa dalam diri Carla, itu sekedar pandangan umum para testimoni kenapa harus Carla tahun ini. Banyak hal yang memunculkan nama Carla untuk menerima penghargaan Roosseno Award tahun ini, bukan karena ia seorang kritikus seni atau jurnalis tapi kepedulian Carla terhadap orang-orang “terpinggirkan” dan ia perjuangkan dalam setiap kesempatan.

Dewan testimoni terdiri dari Prof. Dr. Bambang Sugiarto, Dolorosa Sinaga, Farah Wardani, Hilmar Farid, Ph. D, Dr Inda Citraninda, SS, MA, Jim Supangkat, Prof. Mayling Oey-Gardiner, Ph.D, Prof.Dr. Melani Budianta, dr. Melani W. Setiawan, Ninuk Pambudi, dan Prof. Dr. Saparinah Sadli.

(drel; foto mm

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.