Visualindonesia, Jakarta,-
Memiliki hobi yang menjadi sebuah bisnis dan bisa menghasilkan keuntungan pastilah sangat menyenangkan, itulah yang kini dialami Debbie Laurencia. Istri desainer senior Stephen Wongso itu bisa membuat kegemarannya dalam menggambar, merangkai bunga, menjahit, dan bercerita menjadi sebuah usaha sleepwear dengan brand Bebeboo Story.
Debbie Laurencia mendirikan Bebeboo Story di awal masa pandemi justru di saat ia sedang sakit. Seluruh aktivitas dibatasi, sehingga ia hanya bisa menghabiskan waktunya di rumah bersama keluarga.
“Saat itu saya sakit parah, auto imun hampir dua tahun aktifitas saya jadi ikut terbatasi. Padahal dulunya saya orang yang aktif banget, nggak mau diam. Lalu saya pikir, apa sih yang paling berharga dalam hidup ini? Ternyata adalah waktu bersama orang yang kita cintai,” ujar Debbie Laurencia.
Ide membuat koleksi baju tidur terlintas dalam pikirannya saat seringnya ‘rebahan’ sambil bercerita bersama keluarga. Di mulai dengan tahapan Research and Development (R&D) selama enam bulan. Ia pun mengajak sahabatnya, Crista Priscilla bekerja sama sebagai illustrator.
Dunia fashion memang bukan hal baru bagi Debbie. Selama ini ia menjadi bagian dari tim kreatif Wong Hang Tailor, butik ekslusif milik sang suami.
“Suami support banget. Dia malah senang, akhirnya saya punya brand sendiri yang saya bangun sesuai dengan passion saya,” ujar Debbie.
Bebeboo Story menghadirkan koleksi baju tidur bagi keluarga, yang bisa dipakai mulai dari bayi hingga dewasa bahkan mereka yang berusia lanjut.
Koleksinya pun beragam mulai setelan piyama, sleeve top, pants yang didominasi warna warna pastel, seperti rosebloom, midnight grey, oatmilk, dan denim. Ada juga selimut, sarung bantal hingga bantal bayi yang sangat lentur.
Bebeboo Story terus berkembang pesat. Bahkan, saat pandemi dalam tiga bulan bisa terjual hingga 4.000 pcs.
Dengan desain yang menarik dan kualitas yang mumpuni, Bebeboo Story merambah pasar ekspor ke berbagai negara seperti, Singapore, Malaysia, Amerika Serikat dan Australia.
“Awalnya orang-orang luar negeri itu tak percaya itu buatan Indonesia karena desainnya atraktif, menarik, dan bahannya juga lembut,” ujar Debbie Laurencia memungkasi.
(*)