Visualindonesia, Jakarta,-
Stress yang berkepanjangan pada diri seseorang akibat peristiwa traumatik yang membekas dari masa lalu, dalam istilah ilmiahnya masuk dalam kategori Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Demikian dikemukakan Coach Rheo, kepada wartawan di acara Jumpa Pers dan Peluncuran Program DOA-TRTO : Divine Oracular Assistance – Tension Releasing Therapy Online,’ di Studio XXI Epicentrum Walk Ground Floor, Rasuna Said, Kuningan Jakarta Selatan, Rabu (12//01/2022).
Beban mental masa lalu yang tersimpan, kata Coach Rheo, sering mempengaruhi seseorang secara signifikan di masa depan.
“Banyak hasil riset terkini menunjukkan perilaku seseorang mudah marah dan tertekan. Hal ini biasanya karena memiliki beban mental masa lalu,” ujarnya.
Pandemi Covid-19 atau setelahnya tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tapi juga kesehatan mental masyarakat (stress). Maka jika tidak segera ditangani, kata Coach Rheo, stress yang berkepanjangan dapat menimbulkan depresi.
“Bahkan dapat menimbulkan persoalan fisik (gerd, sakit kepala, keringat dingin, maag). Oleh karena itu, stress tidak bisa dipandang sebelah mata,” papar profesional muda yang kerap dijuluki sebagai seorang Mind Technology Expert ini.
Coach Rheo mengingatkan, sebaiknya tidak meremehkan kesehatan mental. Walau gangguan mental, menurutnya umum terjadi. “Tapi jika tidak ditangani dengan tepat, gangguan mental ini bisa membahayakan jiwa,” ujarnya.
Apalagi kata Coach Rheo, depresi yang berawal dari trauma merupakan masalah gangguan kesehatan jiwa yang marak di dunia, maupun di Indonesia. “Jumlahnya diperkirakan terus meningkat sepanjang tahun,” tukasnya.
Di Indonesia, diperkirakan lebih dari 15,6 juta penduduk mengalami depresi. Angka ini terus meningkat dan menempatkan depresi menjadi penyakit dengan kasus kedua tertinggi setelah penyakit jantung.
“Itupun masih banyak yang tidak terdata. Karena Indonesia sangat kurang edukasi tentang kesehatan mental,” papar Coach Rheo.
Menurut data terakhir WHO (World Health Organization), penyebab disabilitas utama di dunia bukanlah kelumpuhan fisik, tetapi depresi. Titik di mana kumpulan beban mental sudah begitu beratnya. Sehingga tidak bisa lagi ditangani.
Masih menurut WHO, kontribusi terbesar penyebab bunuh diri adalah karena depresi dan alkohol. Jumlahnya diperkirakan mencapai 60% dari penyebab bunuh diri. Indonesia diperkirakan menjadi Negara di Asia Tenggara dengan jumlah kematian tertinggi akibat bunuh diri.
“Kenyataan tersebut perlu diwaspadai karena depresi atau stress; trauma, bisa menyerang kapan saja, dan siapa saja tanpa kecuali,” ujar salah satu Pendiri Yayasan Konseling Harapan Indonesia (YAKHIN) ini.
Merebaknya pandemi Covid-19, kata Coach Rheo, juga memunculkan berbagai persoalan. Baik menyangkut masalah moral, sosial, dan ekonomi. Munculnya kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), meningkatnya kasus kriminilitas, kesenjangan sosial baru, hingga tingkat perceraian yang tinggi.
“Timbulnya berbagai distabilitas; patologi sosial ini akibat masyarakat kurang siap menerima keadaan. Putus asa menjalani kehidupan, trauma dan akhirnya mengalami depresi.” papar Coach Rheo.
Metode DOA TRTO Atasi Tekanan Stress Penyebab Depresi
Telah menjalani puluhan ribu jam praktek dan belajar di bidang teknologi pikiran, seorang anak muda bernama Caezarro Rey Abishur, atau lebih dikenal sebagai Coach Rheo, kini memperkenalkan sebuah konsep terapi yang disebutnya; DOA-TRTO (Divine Oracular Assistance – Tension Releasing Therapy Online).
Coach Rheo berhasil menciptakan sebuah metodologi baru yang awalnya diterapkan pada dirinya sendiri. Selanjutnya cara ini berhasil membantu membuang beban emosi dalam dirinya.
“Empirisme pribadi ini yang kemudian saya terapkan untuk membantu banyak orang. Bagi saya ini sebuah berkat yang memberi manfaat bagi kehidupan sesama,” ujar salah satu Pendiri Gadingkonseling @gadingkonseling Jakarta ini.
DOA-TRTO, papar Coach Rheo, memberi hasil signifikan bagi para relasinya dalam waktu relatif singkat. Banyak wawancara yang ia lakukan kepada para peserta yang mengalami PTSD, (Post Traumatic Stress Disorder), dan mereka dapat kembali pada zona nyaman (netral).
Coach Rheo menciptakan sistem yang sangat sederhana. Namun memberi dampak luar biasa. Dia membuat gebrakan baru yang belum pernah ada sebelumnya di industri kesehatan mental. Bahkan tanpa klien harus menceritakan detail permasalahan yang dihadapi, beban emosi bisa dilepaskan.
“Garansi 100% uang kembali jika beban emosi tidak netral dalam satu sesi. Netral adalah trauma terkait persoalan yang dialami klien kembali di titik nol. Ibarat bayi baru lahir tanpa luka,” ujar Trainer KKNI Level 6 BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) Republik Indonesia ini.
Menurut Coach Rheo, persoalan trauma masa lalu, semisal akibat pelecehan, atau trauma perkosaan yang penanganannya menghabiskan waktu bertahun-tahun, maka dengan metode DOA-TRTO, digaransi Coach Rheo dapat diselesaikan hanya dalam satu sesi.
“Tidak lebih dari 60 menit beban emosi akibat PTSD bisa langsung netral,” ujar penyuluh yang telah menjalani puluhan sertifikasi, serta ratusan training di bidang pengembangan diri ini.
Coach Rheo, memang seorang Mind Technology Expert yang mendapat pengakuan sebagai Trainer, dan NLP Meta Master Practitioner of Neurosemantics, (International Institute of Neurosemantic, North Carolina USA), Associate Meta Coach dari (Meta Coach Foundation, Colorado, USA), serta Master Practitioner Of Neuro Linguistic Programming (NLP Society Florida, USA).
Ia berharap kemampuannya dapat menolong orang sebanyak mungkin. “Menolong adalah cara kita mengembangkan perasaan bersyukur. Mari kemampuan kita sebagai berkat Tuhan kita gunakan untuk memenuhi panggilan kemanusiaan,” ujar anak muda yang mengidolakan Bung Karno, BJ. Habibie, Abdurrahman Wahid, Joko Widodo, Susi Pudjiastuti, dan Deddy Corbuzier ini.
Ratusan orang dari berbagai daerah, bahkan dari negeri jiran Malaysia, Singapore dan Slovenia, yang mengalami beban PTSD berhasil ditolong Coach Rheo, melalui pendekatan DOA-TRTO.
Dari mulai kasus trauma kedukaan, kebodohan masa lalu, menyakiti orang lain, trauma bully, persaingan karir, gagal bisnis, pelecehan seksual, pemerkosaan, hamil di luar nikah, kegagalan dalam berumah tangga, hingga dikucilkan keluarga.
Beberapa artis, selebritis, dan publik figur yang hadir di acara ini pernah ditangani Coach Rheo, dibantu membuang beban emosinya antara lain; Barbie Kumalasari, Fadly Jackson, Hud Filbert, Roy Kiyoshi, Okky Baper, Ismi Melinda, Audrey Ff, Santosa Amin, Sonia Wijaya, Elmand, Lee Sachi, Gendis Dewanti, Rudi Kawilarang, dr. Panndu Izz Ranggabirawa, Usama Harbatah, Michael Yukinobu De Fretes (NOBU), Oki Baper, serta Mayang dan Chika (adik almarhumah artis Vanessa Angel).
Coach Rheo menyambut dengan senang hati setiap orang yang ingin mengambil sesi konsultasi pribadi bersamanya, melalui website www.doatrto.com atau www.linktree.com/doa_trto, dan instagram doa_trto.
Ia juga menerima sesi personal melalui zoom selama PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berlangsung. Atau dapat konsultasi langsung di Gading Counseling & Empowerment Center, Ruko Gading Bukit Indah Blok U No. 1 Jakarta Utara, dengan mendaftar lebih dulu melalui telpon seluler +62 878-8889-3838.
(vie; foto ist