Visualindonesia, Jakarta,-
Santara, merupakan perusahaan urun dana (equity crowd funding) pertama di Indonesia yang memiliki ijin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Santara yang telah berhasil memberikan alternative pembiayaan kepada lebih dari 89 perusahaan UKM ini meluncurkan sebanyak 72 usaha kecil dan menengah (UKM) ke pasar sekunder.
Menurut CEO Santara, R. Andi Kartiko Utomo, dengan hadirnya UKM di pasar sekunder, bisa menjadi salah satu strategi exit plan di dalam pengelolaan portofolio keuangan berinvestasi dalam pembiayaan urun dana.
“Kini dengan adanya peluncuran itu, investor bisa melakukan transaksi ekuitas dengan lebih mudah,” ujar Andi.
Andi menambahkan, 72 UKM yang masuk pasar sekunder sudah disaring melalui beberapa kriteria, salah satunya adalah sudah beroperasi selama satu tahun.
“Dari 72 UKM tersebut, yang 69 bahkan sudah membagi deviden, sengaja kami pilih agar secondary market lebih bergairah,” ujar Andi kepada awak media, Jumat (5/11).
Sementara itu, President Commissioner Santara, Mardigu Wowiek Prasantyo mengatakan, pihaknya ingin ikut berkontribusi dalam membangun UKM agar naik level. Sehingga perekonomian Indonesia bisa semakin kuat dan pulih dari pandemi.
“Kami harapkan dengan masuknya Santara bisa mendorong UKM agar naik kelas,” ujarnya.
Mardigu juga berharap dengan masuknya UKM, Indonesia secara fundamental domestik menguat.
“Semoga Santara bisa berkontribusi untuk 10.000 UKM hingga 50.000 UKM pada 2023, dan bisa berkontribusi hingga Satu Juta tenaga kerja yang terpenuhi,” pungkas Mardigu.
(drel; foto mm