Sal Priadi Gandeng Sutradara Muda Aco Tenri Garap Official Short Film “Serta Mulia”

by -

Visualindonesia, Jakarta,-

Sal Priadi mempercayakan sutradara muda Aco Tenri menggarap official short film untuk single “Serta Mulia”. Selain menampilkan Sal sebagai pemilik kafe, video ini dibintangi oleh komika/sutradara animasi Ryan Adriandhy dan Januarizen.

Berdurasi 15 menit, official short film ini bercerita tentang Adit, seorang pria muda yang mengalami kesulitan dan kegagalan dalam segala hal, mulai dari mencari kerjaan, mencari pasangan, bahkan dalam mencari passion-nya sendiri.

Hingga suatu hari ia harus bekerja di sebuah kafe bersama Gobradinzor (512), sesosok monster yang membuatnya takut. Namun, seiring waktu berjalan Adit semakin belajar dan berani menghadapi monster tersebut dan mencari cara untuk merayakan perjumpaan mereka.

Lagu yang sebenarnya telah dirilis sejak Februari 2021 ini menemukan waktu yang lama untuk kemudian dibuatkan videonya. Sal mengaku banyak yang bertanya kepadanya mengenai video untuk lagu “Serta Mulia”, namun ia seperti tidak dapat menemukan alasan untuk membuatnya. Sampai ia bertemu dengan Aco.

“Pertemuan pertama dengan Aco karena ada pekerjaan lain. Gue lihat karya-karya Aco, kemudian gue menemukan ada hal yang jarang gue temukan di filmmaker lain. Ada kepolosan, kesederhanaan. Kalau melihat Aco dan karyanya, ya sesuai. Aco ya kayak gitu.” Ujar Sal.

“Apa yang berusaha gue lakukan di penulisan lirik ‘Serta Mulia’ adalah berusaha tulus, tanpa banyak dekorasi. Persis seperti karya-karya Aco,” imbuhnya.

Untuk official short film terbarunya, Sal Priadi melakukan sesuatu yang baginya tak biasa.

“Gue berusaha memberikan kepercayaan penuh kepada orang lain atas apapun yang mereka lakukan untuk karya yang gue buat,” kata Sal.

Kepercayaan ini syukurnya berbuah baik. Kolaborasi antarkeduanya menghasilkan karya yang mereka anggap memuaskan. Sal bahkan mengatakan ibunya menangis ketika menonton official short film “Serta Mulia”. Sebuah momen yang langka terjadi.

Aco Tenri, yang sebelumnya menyutradarai salah satu segmen film “Quarantine Tales”, mengatakan bahwa Sal adalah partner yang menyenangkan diajak bekerja sama.

“Dari awal, dia sudah memberi tahu apa yang dia mau. Gue bergeraknya tetap berawal dari ekspektasi dia. Tapi setelahnya, gue diberikan kebebasan. Sampai editing pun, gue dibiarkan berkreasi,” kata Aco.

Sal Priadi

Mengambil lokasi di klab Jazz Fabster Kemang, video ini menampilkan suasana kafe yang menyenangkan. Sal yang berperan sebagai pengelola kafe muncul di awal video mengobrol dengan Adit, yang kemudian mencoba open mic namun gagal.

Adit kemudian makin kaget karena rekan kerjanya, Gobradinzor (512) atau dipanggil Din, tidak sesuai bayangannya. Seiring waktu, tumbuh persahabatan di antara keduanya.

Dengan lokasi syuting yang hanya satu, bukan berarti semuanya menjadi mudah. Aco menjelaskan bahwa ia banyak terbantu prosesnya dengan tim yang sepakat memberikan yang terbaik, di tengah segala keterbatasan.

Kunci dari pembuatan video ini adalah kolaborasi Aco dengan berbagai orang, salah satunya adalah Ryan Adriandhy yang menjadi bintang utama.

“Semua udah tahu bahwa dia adalah sosok yang lucu, juara satu acara stand up comedy, tapi dia juga udah lama banget nggak tampil sebagai komika. Gue sebagai sutradara pastinya ingin bekerja sama dengan orang yang memudahkan. Ryan itu comedy timing-nya udah selesai. Dan terbukti saat syuting, semua adegan stand up selesai dalam satu kali take. Dia tahu kapan harus berhenti, harus menahan,” ungkap Aco

Meski Ryan juga merupakan seorang penulis, untuk video ini Aco mengatakan bahwa semuanya scripted. Untuk bit stand up comedy, Ryan dan Aco mempunyai sesi menulis yang terinspirasi dari video-video YouTube atau teman-teman komika lainnya.

Ryan Adriandhy

Kolaborasi lainnya adalah sinematografi. Aco bekerja sama dengan Goenrock, sinematografer iklan yang sudah cukup berpengalaman, dan dukungan penuh dari yourock studio. Dengan partner yang perfeksionis, Aco meyakinkan Goenrock bahwa mereka bisa mengerjakan video ini dengan sentuhan yang tidak umum.

“Beberapa shot gue harus menjelaskan bahwa lebih penting mengikuti cerita dan emosi, ketimbang mengejar keindahan,” ujar Aco.

Proses lain yang dialami Aco adalah sentuhan make up efek spesial untuk karakter Din. Ia dibantu oleh Dodi Setiadi dan tim dalam pengerjaannya. Dengan waktu yang sedikit, ternyata biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan make up sesuai yang diinginkan teramat besar. Untungnya Dodi bersiasat hingga akhirnya dapat menemukan cara agar Aco mendapatkan apa yang ia mau.

“Gue harus sangat berterima kasih pada mas Dodi, karena tanpanya mungkin video ini nggak bisa tercipta,” kata Aco.

Sal Priadi

Aco juga bersyukur dapat bertemu dengan Januarizen yang berperan sebagai Din.

“Gue punya pikiran spesifik mengenai karakter ini dan syukurnya dipertemukan oleh Teuku Rifnu Wikana dengannya. Ia bisa memberikan dimensi sesuai bayangan gue,” lanjutnya.

Setelah perjalanan yang penuh lika liku, Aco menutup dengan harapan.

“Semoga video ini dapat membuat orang-orang semakin berani menghadapi monster atau ketakutan dalam hidup mereka. Penting untuk merangkul monster dalam diri, jangan lari terus dari monster lu, monster itu akan tambah gede. Hadapin saja,” tegas Aco.

Sal dengan serius mengamininya, apa yang diberikan Aco melalui videonya, konsep monster dan lainnya menambah horison lebih luas mengenai lagunya.

“Gue rasa sekarang lagunya sudah lengkap. Memang ini yang mau gue persembahkan secara utuh. Semoga teman-teman juga bisa senang menikmati karya ini,” pungkas Sal.

(*/vie; foto ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.