Setelah Vaksin Mengapa Terpapar Juga?

by -

Visualindonesia, Jakarta,-

Kegiatan sosialisasi dan edukasi vaksinasi Covid-19 dan protokol kesehatan di Kel. Malaka Sari Kec. Duren Sawit Jakarta Timur, telah berlangsung sejak tanggal 1 Juli sampai dengan 2 Agustus 2021. Kegiatan Vaksinasi diselenggarakan di SMP 213, Kelurahan Malakasari, Duren Sawit – Jakarta Timur. Tercatat setidaknya 500 orang yang melakukan vaksinasi perhari.

Mereka terdiri dari beberapa kelompok usia, mulai dari usia 12 tahun sampai dengan lansia. Selain kegiatan vaksinasi, ditempat tersebut dilakukan juga sosialisasi dan edukasi melalui media sarana sosialisasi dan edukasi berupa banner dan backdrop. Menurut Lurah Malaka Sari H. Rusli Abidin, SE., MSi. dipilihnya media tersebut dalam bentuk banner dan backdrop karena lebih efisien, mudah dibaca oleh masyarakat luas.

Isolasi Mandiri

Sebagai media sarana sosialisasi dan edukasi, juga dibuat video mengenai isolasi mandiri di rumah untuk pasien Covid-19 tanpa gejala. Dalam visualisasi video yang berdurasi 3 menit itu berisikan bagaimana cara merawat pasien covid-19 dengan tanpa gejala, melalui video tersebut respon masyarakat ditampilkan secara visual diantaranya mendapatkan bantuan keperluan sehari-hari berupa sembako.

Selain itu bentuk media sarana yang digunakan berupa poster yang berisikan obat-obatan dan peralatan kesehatan yang harus disiapkan oleh pasien Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri dirumah.

Setelah Vaksin Mengapa Terpapar Juga?

Ada pertanyaan yang menggelitik di kalangan masyarakat. Mengapa sudah mendapatkan vaksinasi bahkan telah tahap kedua tetapi masih terpapar oleh Covid-19 juga. Atas pertanyaan seperti itu, dokter Dini tim gugus tugas Covid-19 Kel. Malaka Sari Kec. Duren Sawit Jakarta Timur mengatakan “Vaksin bukan bikin kita kebal, dia bikin kita kalau terpapar tidak sampai jadi gawat atau mengurangi angka kematian.

Untuk angka kekebalan atau antibodi bisa diukur di lab hampir sama setiap orang. Jadi setelah terpapar badan kita membentuk antibody atau pertahanan tubuh terhadap virus, jumlah antibody akan menurun setelah 3 bulan, oleh karena itu baiknya divaksin setelah 3 bulan.

Selain itu,“Walaupun sudah di vaksin harus tetap ikuti protokol kesehatan, pakai masker dengan benar, rajin cuci tangan, jaga jarak minimal 1 meter, mengindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas alias jangan sering keluar rumah” tambah dokter Dini.

Sementara itu Bapak Hardo Sukoyo (74 tahun) warga RT 003 RW 03 Kel. Malaka Sari Kec. Duren Sawit Jakarta Timur, yang mengalami kasus seperti itu memberi sedikit penjelasan. Bapak Hardo Sukoyo sudah melakukan Vaksin kedua pada tanggal 7 Mei 2021.

Hardo Sukoyo

Namun selama tiga hari dari tanggal 3 sampai 5 Juli 2021 mengalami pilek, karena itu Bapak Hardo Sukoyo melakukan tes swab antigen di poliklinik dokter 24 jam terdekat dan hasilnya positif. Karena hasilnya positif Bapak Hardo Sukoyo melapor pada satgas covid-19 Kec. Duren Sawit.

Selanjutnya tanggal 13 Juli 2021 Bapak Hardo Sukoyo melakukan PCR di kecamatan hasilnya masih positif juga dan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Menurut pengakuan Bapak Hardo Sukoyo ia masuk dalam kategori tanpa gejala, penciuman dan pengecapan tidak bermasalah juga tidak demam tetapi mengalami mual selama 3 hari.

Dalam kaitan tersebut Bapak Hardo Sukoyo memberi saran bagi mereka yang terpapar Covid-19 dan diharuskan untuk melakukan isolasi mandiri. Sebagai upaya untuk meningkatkan imun badan maka sebaiknya dilakukan dengan suasana gembira, berdoa, dan menkonsumsi makan yang bergizi selain minum obat. Kondisi Bapak Hardo Sukoyo saat ini sedang dalam masa pemulihan.

Meskipun begitu Bapak Hardo Sukoyo masih melakukan pengecekan saturasi oksigen secara rutin yang tercatat 99%, suhu badan 36.4 derajat celcius, diabet 118 mg/dL, tensi 130/80 mmHg. Bapak Hardo Sukoyo juga berjemur setiap hari dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 09.30 WIB. Bapak Hardo Sukoyo menyerukan untuk yang terpapar Covid-19 harus berpikiran positif dan jangan panik karena sebenarnya secara medis setelah di vaksin tubuh bisa melawan paparan virus Covid-19.

(Virginia Destanaya, mahasiswa UNDIP 2018); foto vie

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.