Visualindonesia, Jakarta,-
Dampak dari pandemi covid-19 semakin hari kian mengkhawatirkan, khususnya sektor ekonomi. Banyak perusahaan yang harus gulung tikar yang berakibat pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada karyawannya. Namun, ada juga sejumlah perusahaan yang tidak terganggu bahkan semakin bertumbuh seperti bisnis delivery atau jasa pengiriman.
Dalam situasi seperti saat ini, tak sedikit pula kreatifitas bisa tumbuh. Hal inilah yang diambil oleh Putra Suciawan, Arie Samudra, dan Sandec Sahetapi untuk membangun dan mendirikan perusahaan rental sepeda motor berskala nasional yang diberi nama Piccadilly Motor Rent sekaligus membentuk Yayasan Amal Bakti Indonesia Bersatu.
Piccadilly Motor Rent, perusahaan yang menyewakan sepeda motor baru untuk perusahaan-perusahaan besar di seluruh Indonesia. Keuntungan yang didapat dari perusahaan, akan disisihkan sebesar 10% untuk Yayasan Amal Bakti Indonesia Bersatu yang nantinya akan disalurkan kepada masyarakat kecil yang sangat terdampak dari pandemi Covid-19 ini.
Inisiator sekaligus Presiden Direktur Piccadilly Motor Rent Putra Suciawan mengatakan, dalam menjalankan operasionalnya, Piccadilly Motor Rent akan menyewakan motor baru untuk kebutuhan operasional perusahaan-perusahaan premium.
“Mereka sewa untuk karyawannya seperti salesman, office boy, kurir, atau staff-nya, itu untuk kebutuhan operasional mereka. Karena banyaknya kebutuhan inilah, kami coba menjalankan bisnis ini dengan harapan di masa akhir kontrak, motor itu menjadi milik si pengguna,” terang Putra Suciawan saat ditemui di Piccadilly Building, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (01/07/2021).
Lebih lanjut Putra mengatakan, Piccadilly Motor Rent siap memenuhi permintaan pelanggan untuk segala jenis motor dan merek apapun dengan minimal 10 unit untuk semua jenis motor dan sewa selama 3 tahun atau lebih.
“Kita tidak tergantung dengan salah satu merek motor tertentu, semakin sewanya panjang, tentu harga sewanya jadi semakin murah,” tambah Putra.
Bagi yang ingin memiliki sepeda motor namun terkendala dengan keadaan saat ini, Piccadilly Motor Rent juga telah menyiapkan program baru yaitu opsi sewa beli. Untuk opsi sewa beli ini pelanggan bisa memiliki motor tersebut dengan sistem sewa, dan bisa memiliki motor tersebut diakhir masa kontrak.
Perbedaannya, biaya servis dan biaya asuransi all risk, sudah di-cover oleh Piccadilly Motor Rent, bahkan sudah termasuk asuransi kecelakaan.
“Jadi hal-hal yang sifatnya pro rakyat kecil-lah yang selalu kami buat produk-produknya,” ujar Putra.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina sekaligus Komisaris Utama Arie Samudra mengatakan, para pemegang saham bersepakat, ke depan, uang yang terkumpul, akan dialokasikan juga untuk membuat gerakan pro kerakyatan.
“Kami tidak hanya berpikir bisnis semata, tetapi juga ingin berbagi, terutama di masa pandemi Covid-19 yang serba sulit ini, terutama buat masyarakat kecil yang paling terdampak. Skala prioritas akan ditentukan kemudian,” jelas Arie Samudra.
Sementara itu, Dewan Pengawas dan Komisaris Independen Sandec Sahetapy memberikan apresiasi yang tinggi dengan berdirinya Piccadilly Motor Rent dan Yayasan Amal Bakti Indonesia Bersatu di tengah masa pandemi covid-19 ini.
“Saya menyambut baik dengan berdirinya Piccadilly Motor Rent dan Yayasan Amal Bakti Indonesia Bersatu yang memiliki tujuan sangat mulia untuk membantu sesama. Meskipun acara digelar dengan sangat sederhana karena meningkatnya covid di negeri ini, namun tetap tak mengurangi esensi dari niat baik kita semua,” jelas Sandec.
Hadir juga dalam acara peluncuran Piccadilly Motor Rent dan Yayasan Amal Bakti Indonesia Bersatu antara lain, Mayjen CPM Purn. Unggul K. Yudhoyono, anak-anak yatim dari Pondok Indah dan sejumlah awak media.
Berikut Susunan Pengurusan Yayasan Amal Bakti Indonesia Bersatu:
Ketua Dewan Pembina, Arie Samudra; Pengawas, Sandec Sahetapy; Ketua Yayasan, Putra Suciawan; Wakil Ketua, Septrihama Isamu Said; Bendahara, Stevy Lauwren; Sekretaris, Sonia Indica; dan Pengawas, Paul Yos Sinaulan, S.H.
Jajaran Komisaris dan Direksi Piccadilly Motor Rent: Komisaris Utama, Arie Samudra; Komisaris independen, Sandec Sahetapy, Septrihama Isamu Said; dan Presiden Direktur, Putra Suciawan.
(drel; foto mm