Visualindonesia, Jakarta,-
Nama Caezarro Rey Abishur (Rheo) kian melambung setelah menghilangkan trauma, fobia, dan luka batin yang dialami oleh El Ibnu dan mantan kekasihnya, Sarah Dee secara permanen hanya dalam waktu kurang dari 60 menit.
El Ibnu yang setelah diceraikan istri pertamanya menghadapi ujian kehidupan dengan fisiknya yang mengalami kelumpuhan. Beruntung kini Sarah Dee banyak meluangkan waktunya untuk El Ibnu, namun kesulitan menemani seorang penderita stroke yang mudah mengalami perubahan mood, membuat pendaman emosi lama Sarah seringkali mencuat keluar.
“Aku hanya bisa menangis berjam jam didalam kamar mandi ketika timbunan emosi ini sedang meluap,” ungkap Sarah.
Sarah pun mengungkapkan kepasrahannya hingga nyaris menyerah karena belum ada perkembangan yang signifikan walaupun bantuan sudah datang dari psikolog, psikiater sampai professor, bahkan dirinya sempat tidak percaya terhadap Rheo.
“Saat kali kenal Rheo, aku sendiri anggap ahh.. apa ini, hilangkan trauma dan fobia masa cuma bentaran doang, apalagi katanya bisa permanen. Mereka saja yang sudah hebat latar belakangnya tak bisa membantu saya,” ungkap Sarah Dee.
Namun, apa yang dilakukan Rheo kepada Sarah, justru membuatnya kaget, Rheo hanya memintanya untuk menarik nafas dan membuangnya. Seketika rasa ketidak percayaan Sarah terhadap Rheo pun luntur, saat ia tak lagi merasakan trauma dalam jiwanya.
Rheo berhasil membantu melenyapkan emosi menahun yang telah diidap Sarah sepanjang 35 tahun hanya dalam hitungan menit. Begitu juga dengan El Ibnu yang memiliki kesulitan berkomunikasi.
El Ibnu meminta Rheo untuk membantu melepaskan emosi dan kekesalan serta rasa kecewanya terhadap korporasi yang memakan grup bandnya dulu, yang ingkar tidak membayar royalti kepadanya.
Sementara nama ‘aktor film’ dalam rekaman skandal video pendek dengan artis cantik Gisella Anastasia, Michael Yukinobu juga turut meminta bantuan dari Rheo untuk menghilangkan beban hebat dalam jiwanya. Banyak orang memandang dirinya hanya dari sisi kekhilafan yang ia lakukan dengan mantan istri Gading Marten kala itu.
Praktis ia merasa bersalah besar karena dampak hebat yang dirasakan keluarganya. Setelah bertemu Rheo, ia pun tak butuh waktu lama untuk menghilangkan fobia dan traumanya.
“Saya sudah merasa lega sekarang setelah fobia dan trauma saya dihilangkan bro Rheo dalam sekejap. Dan kini saya siap menyambut kehidupan baru yang lebih baik dan banyak belajar dari kebodohan di masa lalu,” tegasnya.
Lain Michael Yukinobu, lain pula dengan yang dialami aktor veteran Boy Tirayoh. Sebagai orang yang memiliki tantangan bisnis, Boy merasakan terlalu banyak hambatan dalam mengelola pekerjaan dalam bisnisnya.
“Hampir banyak juga transaksi yang seharusnya ‘deal’ malah tertunda dan gak sedikit juga yang gagal,” ungkap Boy.
Boy juga mencoba mencari jalan keluar untuk menyambangi tempat tempat perbantuan lainnya yang ia kira bisa membantu menyelesaikan persoalan serta kebingungannya.
Lewat saran dari sahabatnya, Boy pun menemui Rheo dan memulai treatment dengannya untuk menuntaskan segala persoalan yang menjadi keresahan batinnya.
Proses ini pun tidak mudah, karena muatan beban dalam jiwa Boy ternyata teramat padat dan berat, sesi Tension Releasing Technique (TRT) harus mengalami penolakan keras pada awalnya.
“Maaf Rheo oom mengecewakan kamu, tapi oom tidak bisa melakukan apa yang kamu minta, karena saya sudah lakukan sebelumnya, dan hasilnya nol!!!“ seperti dilontarkan Boy kepada Rheo.
Namun, Rheo kembali menunjukkan tangan dinginnya untuk menuntaskan trauma dan fobia yang sarat membebani dalam kehidupan orang.
Secara perlahan dan pasti, Rheo pun berhasil melenyapkan trauma serta ganjalan rasa yang membatin di benak Boy Tirayoh.
Treatment yang dilakukan Rheo (sekali lagi, bukan dengan Hipnotherapy) memang langka, bahkan banyak orang mendatangi ruang-ruang perbantuan lainnya untuk bisa lepas dari trauma dan fobianya, namun rasa yang kental dirasakan masih cenderung tersimpan.
“Emosi bukan untuk dikendalikan, mengapa sistem ini bisa dilakukan dalam kurang dari 60 menit? karena kita membuang emosi dari akarnya, bukan berusaha untuk mengendalikannya,” kata Rheo.
Kehebatan Rheo dalam melenyapkan trauma dan fobia secara permanent dalam durasi kurang dari 60 menit ini pun mendapat banyak apresiasi dari insan pers.
Bahkan beberapa judul berita di media tentang dirinya, sangat mempesona dengan melayakkan Rheo untuk masuk dalam rekor MURI, seperti yang pernah dilontarkan selebgram Hana Hanifah dan penyanyi muda Viola Harahap.
(vie; foto mm/ist