Visualindonesia, Bogor,-
Pendidikan budi pekerti; adab (budaya) merupakan pilar penting untuk membangun karakter bangsa. Hal ini sekaligus menjadi kata kunci betapa kampus memiliki peran penting dan strategis dalam menyiapkan generasi penerus bangsa.
Demikian antara lain dikemukakan Prof. Dr. H. Moermahadi Soerja Djanegara, SE., MM., Ak., CA., CPA., CSFA, kepada wartawan, usai dilantik menjadi Rektor Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kesatuan Periode 2021 – 2024, di Bogor, Sabtu (09/01/2020).
“Pemberian materi kuliah budi pekerti antara lain menyiapkan agar bangsa ini lebih bermartabat. Para alumni IBI Kesatuan nantinya selain berkompeten dan profesional pada bidang keilmuannya, diharapkan tetap dapat memegang tatanan; nilai-nilai, baik secara kultural maupun agama,” ujar Moermahadi Soerja Djanegara.
Di era yang semakin mengglobal, kata Moermahadi, dunia pendidikan menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks. Realitas pendidikan nasional memerlukan langkah antisipatif terhadap tantangan global. Utamanya dalam aspek kebudayaan dan karakter bangsa.
“Banyak dikeluhkan masyarakat. Tidak saja di tingkat perguruan tinggi, di tingkat SMP dan SMA saja pelajaran budi pekerti sudah tidak ada. Oleh karena itu IBI Kesatuan mewajibkan para dosennya di 10 menit pertama memberi materi kuliah bersifat soft skill; budi pekerti yang dikaitkan dengan bidang studi masing-masing,” paparnya.
Terkait capaian akademik; hard skill, Moermahadi menekankan, agar IBI Kesatuan dapat mewujudkan visinya menjadi World Research University yang berkarakter kewirausahaan.
“Guna mewujudkan sumber daya manusia yang inovatif dan memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat, maka setiap sivitas akademika didorong melakukan riset produk dan jasa intelektual yang mampu menghasilkan nilai ekonomi (Intellectual Economic Value Product),” ungkap Guru Besar Ilmu Akuntansi ini.
Gubernur Jawa Barat, H. Mochamad Ridwan Kamil, dalam sambutan tertulis menyampaikan, sivitas akademika IBI Kesatuan Bogor sangat tepat memilih Prof. Moermahadi menjadi Rektor.
Menurut Ridwan Kamil, selain seorang akademisi paripurna, Moermahadi juga Guru Besar di bidang ekonomi. Beliau juga tokoh Nasional dan seorang birokrat profesional.
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) 2018-2020 ini menggantikan Dr. H. Iriyadi, Ak., M.Comm., CA, Rektor IBI Kesatuan periode sebelumnya.
“Saya menaruh hormat dan bangga kepada Prof. Dr. H. Moermahadi Soerja Djanegara. Beliau masih bersemangat mendedikasikan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan dunia pendidikan, khususnya di Jawa Barat. Kami ucapkan selamat. Semoga dapat menjalankan amanah sebaik-baiknya,” ujar Ridwan Kamil.
Pelantikan Rektor IBIK Bogor ini dilaksanakan secara tatap muka dan virtual dengan protokol kesehatan yang ketat. Setiap tamu wajib mengikuti Covid-19 Rapid Test tanpa kecuali guna menghindari paparan SAR-CoV-2.
Hadir di acara ini antara lain, Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto, S.Hum., M.A, Ketua Pengurus Yayasan Kesatuan, Drs. Irhoan Tanudiredja, CPA, Senat Akademik IBI Kesatuan, pimpinan Perguruan Tinggi, para dosen, dan para Kepala Sekolah SMA/SMK, serta instansi terkait.
Walikota Bogor dalam sambutannya menyampaikan, Bogor adalah salah satu kota di provinsi Jawa Barat yang letaknya sangat strategis dan dekat dengan Ibukota Negara.
“Kami mendorong agar IBI Kesatuan Bogor dapat menjadi salah satu perguruan tinggi yang diperhitungkan dalam mencetak anak-anak bangsa menuju era milineal 4.0. Berharap IBI Kesatuan menghasilkan lulusan yang berkompeten. Dapat menjawab kebutuhan SDM pembangunan di Kota Bogor, khususnya di bidang pariwisata dan teknologi informasi,” ujar Bima Arya Sugiarto.
48 Tahun Berinovasi
Lembaga pendidikan tinggi ini berdiri sejak tahun 1972 di Bogor dengan nama Akademi Tata Laksana Kesatuan. Selanjutnya berubah menjadi Akademi Manajemen Kesatuan (AMK), kemudian menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kesatuan.
Seiring waktu lembaga pendidikan ini kemudian bermetamorfosis menjadi Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kesatuan. Diharapkan IBI Kesatuan dapat mencetak manusia unggul yang berkompeten pada bidang manajemen, akuntansi, teknologi informasi, dan pariwisata.
Berawal dari Program Studi D3 Manajemen Keuangan, Perbankan, dan D3 Manajemen Pemasaran pada saat lembaga ini didirikan, IBI Kesatuan saat ini memiliki tiga Fakultas dengan sembilan Program Studi.
IBI Kesatuan terus melakukan proses transformasi dengan kerangka kerja digital, dan teknologi informasi yang menjadi tulang punggung masa depan. Saat ini IBI Kesatuan menyelenggarakan pendidikan berbasis teknologi ditunjang dengan fasilitas yang lengkap.
Fasilitas penunjang akademik yang dimiliki IBI Kesatuan, berupa Pojok Bursa Efek Indonesia, Laboratorium Akuntansi, TAX Center, Laboratorium Bahasa Inggris dan Mandarin, Kesatuan Entrepreneur, Career Development Center, Perpustakaan, dan CPA Test Center.
(*; foto ist