Visualindonesia, Nias,-
Ragam budaya dan keindahan laut yang dimiliki Pulau Nias yang berada di Propinsi Sumatera Utara dengan wilayah seluas 1.825,2 km2 tidak kalah dengan yang ada di Bali. Namun, kurangnya promosi oleh Pemda setempat dan pusat, membuat nama Nias dengan jumlah penduduk sekitar 314.395 jiwa ini, tidak semerbak Bali.
“Indonesia mempunyai destinasi kelas dunia. Tetapi dengan segala kelebihan dan potensi alam lautnya, saya yakin Pulau Nias akan semakin dicintai wisatawan lokal dan juga dunia. Pulau Nias memiliki sisi kekayaan budaya masyarakat dan pesona keindahan alamnya dan juga kemaritimannya. Sail Nias 2019 ini tentu akan semakin mengenalkan Pulau Nias di Indonesia dan juga dunia,” ungkap Yasonna Laoly, ketua panitia Sail Nias 2019.
Karenanya, Yasonna mengapresiasi yang sebesar-besarnya kepada Kemenko Bidang Maritim yang telah menunjuk Pulau Nias sebagai agenda Sail ditahun 2019.
Kegiatan Sail Nias diharapkan bisa menguatkan Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika dan selalu menjunjung tinggi Persatuan, Kemakmuran, Kesejahteraan dan Kejayaan NKRI tercinta. Kegiatan Puncak Sail Nias menjadi penutup kegiatan dari seluruh rangkaian kegiatan yang keseluruhannya berjumlah 15 kegiatan.
“Dari seluruh kegiatan yang tersebar di 5 wilayah Pulau Nias (Kota Gunung Sitoli, Kab. Nias, Kab. Nias Selatan, Kab. Nias Barat dan Kab. Nias Utara) tersebut menandakan bahwa berakhir sudah seluruh rangkaian kegiatan dan program Sail Nias 2019 yang diadakan di Pulau Nias wilayah propinsi Sumatera Utara,” terang Yasonna Laoly.
Teluk Dalam, sebuah tempat di wilayah Kabupaten Nias Selatan yang eksotis dan unik serta memenuhi syarat untuk Kegiatan Puncak Sail 2019 yang mengambil tema “Nias Is The Dream Island”.
Terletak di wilayah kota kecil Kecamatan Teluk Dalam, terdapat area datar yang luas dan dermaga pelabuhan baru yang memenuhi sarat dijadikan pilihan untuk Kegiatan Puncak Sail Nias 2019 tersebut.
Acara Puncak Sail Nias 2019 nanti diikuti oleh parade 1.000 penari, parade kapal nelayan, flypass pesawat tempur, demo paramotor, demo aeromodelling, demo terjun payung dan masih banyak lagi kegiatan meramaikan Puncak Sail Nias 2019.
Penyelenggaraan ajang Sail Nias 2019 diharapkan mendorong naik kelasnya pariwisata di Kepulauan Nias, Sumatera Utara (Sumut), dengan beragam potensi budaya dan keindahan alam yang bisa menjadi daya tarik wisatawan mancanegara khususnya dari segmen wisata bahari.
Sejumlah Menteri Kabinet Kerja hadir pada acara yang berlangsung di Pelabuhan Baru Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (14/9/2019).
Dalam sambutannya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan adalah pariwisata. Dalam hal ini, Nias merupakan salah satu daerah yang mempunyai potensi pariwisata sangat baik sehingga, promosi Nias harus mendunia. Nantinya, Kemenpar akan mendorong terwujudnya paket wisata dari Danau Toba hingga ke Nias.
Luhut berharap, setelah event Sail Nias selesai, promosi Nias harus semakin gencar. Dengan begitu, Nias akan semakin populer. Nantinya, para pegiat pariwisata juga bisa membuat paket wisata termasuk dengan menggunakan berbagai platform digital.
“Masyarakat Nias harus memiliki budaya ramah ke turis. Masyarakat harus menyambut wisatawan dengan baik. Hospitality harus bagus. Sampah juga jangan ada lagi di laut. Laut harus bebas dari plastik. Yang jelas, potensi pariwisata dan perikanan di Nias harus terus dijaga,” katanya.
Selain itu, Luhut berharap keberadaan Desa Bawomataluo di Kabupaten Nias Selatan juga menjadi warisan dunia. Terlebih, desa ini sudah menjadi ikon wisata budaya dan sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional oleh Kemendikbud pada 2017 melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 168/M/2017.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Sail Nias merupakan event stategis bagi Kepulauan Nias dan Sumut secara umum.
“Dengan adanya Sail Nias 2019, kami meyakini tingkat kunjungan wisatawan mancanegara akan meningkat, seiring dengan merapatnya kapal-kapal layar ke Nias Selatan. Pelaksanaan Nias Pro Internasional Surfing yang sukses digelar di Pantai Sorake juga menjadi atraksi menarik yang populer hingga mancanegara,” katasnya.
Puncak acara Sail Nias 2019 berlangsung meriah, dimulai dengan tari kolosal eksotik budaya Nias, lompat batu yang memecahkan rekok MURI, parade kapal nelayan diiringi paramotor dan paratrike, terjun payung 16 personel TNI gabungan, dan flying pass tiga pesawat tempur Hawk 100/200 TNI AU.
Penyelenggaraan Sail Nias 2019 melibatkan empat kabupaten dan satu kota di Pulau Nias yakni Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias Selatan, Nias Barat, Nias, dan Nias Utara.
Sail Nias 2019 merupakan acara layar ke-11 yang digelar Pemerintah Indonesia sejak 2009. Nias diharapkan akan lebih banyak dikenal dan dikunjungi wisatawan setelah perhelatan tersebut.
(sb/dra; foto dok. puskomlik kemenpar