Visualindonesia, Ende,-
Keberadaan Festival Danau Kelimutu yang telah memasuki tahun ke-9, bisa menjadi magnet wisata serta pengembangan kehidupan masyarakat adat di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga pengakuan negara akan eksistensi adat budaya setempat. Hal ini diungkapkan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, saat penutupan Festival Danau Kelimutu 2019 di Kawasan Taman Nasional Kelimutu, Ende, beberapa waktu lalu.
“Pariwisata tidak bisa dipisahkan dari alam dan budaya. Untuk itu, butuh pembenahan di setiap destinasi, Pariwisata itu, kalau bersih, indah, pasti menarik wisatawan.” kata Viktor Laiskodat.
Gubernur juga mengatakan, sektor pariwisata di NTT menjadi kekuatan. Meskipun ada beberapa kendala seperti harga tiket pesawat ke NTT khususnya Ende masih tinggi.
“Tahun 2022 setelah Bandara Komodo rampung, pesawat dari Singapura akan masuk sehingga akan mempermudah wisatawan yang akan ke Ende menikmati Kelimutu,” katanya.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Ende Djafar Achmad, Wakil Ketua DPRD Ende Erikos E Reda, Kasubbib Area II A Regional III Pemasaran I Kemenpar Sudaryana, pengelola TNK, dan para mosalaki (tokoh adat).
Wakil Bupati Ende, Djafar Achmad mengatakan, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Ende di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dalam lima tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni dari 13 ribu pada 2013, naik menjadi 93 ribu wisatawan pada 2018.
“Kegiatan pariwisata yang menonjolkan wisata sejarah, alam, dan budaya ini sudah terbukti menarik minat kunjungan karena selalu diramaikan kalangan wisatawan domestik hingga mancanegara.” Ujar Djafar Achmad.
Salah satu keunggulan objek wisata yang dimiliki daerah setempat yakni Taman Nasional Kelimutu (TNK) yang sudah mendunia.
“Branding wisata alam dan juga wisata sejarah, budaya, ini terus kami tonjolkan untuk menarik kunjungan wisatawan, di sisi lain kami juga benahi objek-objek wisata penyanggah di sekitarnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar, Muh. Ricky Fauziani menambahkan, seperti halnya destinasi wisata alam lainnya, Danau Kelimutu merupakan anugerah luar biasa yang diberikan Tuhan untuk Indonesia. Karena ini pula, NTT khususnya Kabupaten Ende dikenal banyak orang.
“Kelimutu sudah ditetapkan menjadi Kawasan Konservasi Alam Nasional sejak 26 Februari 1992. Namun lebih lengkap lagi bila Kelimutu mendapat pengkauan dari Unesco Global Geopark, agar lebih mudah dipromosikan ke dunia,” kata Muh. Ricky Fauziani.
(ril/mm; foto dok. puskomlik kemenpar