Visualindonesia, Jakarta,-
Dalam ajang Indonesia Attractiveness Award (IAA) 2019, sejumlah daerah dengan keunggulan pariwisata dianugerahi penghargaan. Acara penganugerahan yang berlangsung di Hotel Pullman Jakarta Pusat ini digelar oleh Frontier Group bekerja sama dengan PT Tempo Inti Media Tbk.
Ajang IAA yang memasuki tahun kelima ini menempatkan sektor pariwisata, investasi, infrastruktur, dan pelayanan publik sebagai indikator penilaiannya.
Menpar Arief Yahya mengapresiasi penyelenggaraan IAA sebagai upaya mendorong kemajuan daerah di tingkat provinsi, kota, dan kabupaten dengan menempatkan sektor pariwisata sebagai daya tarik dalam memajukan ekonomi daerah.
“Kemajuan sektor pariwisata di daerah akan membawa dampak pada meningkatnya investasi, pembangunan infrastruktur, dan pelayanan publik,” kata Menpar Arief.
Kemajuan tersebut telah dibuktikan oleh sejumlah daerah antara lain Banyuwangi, Kota Batu, dan Denpasar.
Kemajuan pariwisata dan infrastruktur juga dibuktikan di 10 daerah yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) dikembangkan sebagai “Bali Baru” atau destinasi pariwisata kelas dunia.
Presiden Jokowi telah menetapkan 4 DPP yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas.
Direktur Utama Tempo Inti Media Toriq Hadad mengharapkan penghargaan IAA 2019 dapat mendorong semangat kepala daerah (provinsi, kota, dan kabupaten) dalam melakukan pembangunan di daerah.
Pada kesempatan itu Toriq Hadad dan CEO Frontier Group Handi Irawan memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang sudah beberapa kali maupun yang baru pertama kali memperoleh penghargaan IAA.
CEO Frontier Group Handi Irawan menyatakan, daya tarik kemajuan di bidang pariwisata, investasi, infrastruktur, dan pelayanan publik digunakan sebagai indikator dalam Indonesia Attractiveness Index untuk mengukur kemajuan masing-masing daerah dengan kriteria berdasarkan dua indikator yakni PAD (Pendapatan Asli Daerah) dan PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto).
“Dengan begitu perbandingan antar daerah bisa dilakukan setara berdasarkan kategori meliputi besar, sedang, dan kecil,” ujar Toriq Hadad.
Menpar Arief Yahya pada kesempatan itu menyematkan penghargaan untuk kategori platinum kepada masing-masing daerah terbaik dalam pariwisata, investasi, infrastruktur, dan pelayanan publik.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwana X, Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Dalam ajang IAA 2019 diserahkan sebanyak 45 penghargaan untuk kategori gold dan platinum. Provinsi, kota, dan kabupaten yang menerima penghargaan untuk kategori platinum yakni, Provinsi Besar; Jawa Timur (pelayanan publik dan pariwisata), Jawa Barat (investasi), DKI Jakarta (infrastruktur). Sedang;
Sumatera Barat (pelayanan publik), Daerah Istimewa Yogyakarta (pariwisata), Sulawesi Tengah (investasi), dan Aceh (infrastruktur). Kecil; Bengkulu (pelayanan publik), Sulawesi Utara (investasi), dan Kalimantan Utara (infrastruktur).
Kategori Kota Besar; Pekanbaru (Riau) untuk pelayanan publik; Surabaya (Jawa Timur) untuk pariwisata dan infrastruktur, dan Denpasar (Bali) untuk pariwisata.
Kategori Sedang; Pontianak (Kalimantan Barat) untuk infrastruktur, Kota Jambi (Jambi) untuk pelayanan publik. Kecil; Payakumbuh (Sumatera Barat) untuk pelayanan publik, dan Batu (Jawa Timur) untuk pariwisata.
Sementara itu untuk kategori Kabupaten Besar; Banyuwangi (Jawa Timur) untuk pariwisata dan infrastruktur. Sedang; Banggai (Sulawesi Tengah) untuk pelayanan publik, dan Kabupaten Morowali (Sulawesi Tengah) untuk investasi. Kecil; Bantaeng (Sulawesi Selatan) untuk pelayanan publik, dan Kabupaten Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara) untuk investasi.
(ril/dra; foto dok. puskomlik kemenpar