Visualindonesia, Jakarta,-
Ubud di Kabupaten Gianyar, Bali, disiapkan Kementerian Pariwisata menjadi destinasi wisata gastronomi dunia sesuai standar dan sertifikasi yang dikeluarkan dari United Nation World Tourism Organization (UNWTO). Hal ini diungkapkan Menteri Pariwisata, Arief Yahya saat jumpa pers di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (11/6/2019)
“Secara holistik, penetapan dan penilaian Ubud sebagai destinasi gastronomi merupakan yang pertama di dunia, dan ini bisa menjadi contoh untuk daerah lainnya di Indonesia,” kata Arief Yahya.
Menurut Arief Yahya ada tiga tahapan penting dalam proses mengangkat Ubud menjadi destinasi gastronomi dunia. Pertama, melakukan inventarisasi aset dan atraksi gastronomi termasuk memetakan kesiapan industri dan pelaku usaha yang kemudian dibukukan dalam sebuah laporan dan diajukan ke UNWTO.
Kedua, penilaian oleh UNWTO dan dilakukan mulai proses verifikasi dan analisis melalui metode yang cukup detail termasuk 600 wawancara kepada semua stakeholders gastronomi, food and beverages, produsen, hotel, restoran, chefs, inisiator food festival, pemerintah daerah, penyedia transportasi, akademisi, dan wisatawan lokal juga asing.
“Proses di lapangan akan berlangsung delapan hari di Ubud, Gianyar, dan sekitarnya. Sedangkan questionares akan dilakukan online dan offline selama tiga minggu. Pada tahap ini juga dilakukan perencanaan dan strategi rekomendasi,” ujar Menpar.
Ketiga, lanjut Arief Yahya, rekomendasi yang perlu diterapkan dan dilakukan oleh stakeholders untuk kemudian dilakukan penilaian kedua yang dijadwalkan awal Agustus 2019.
Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar Vita Datau, menambahkan, jika semua proses dilakukan dengan benar, maka Ubud dapat ditetapkan sebagai destinasi wisata gastronomi prototype UNWTO, yang telah sesuai dengan gastronomy destination development guideline UNWTO.
(st/mm; foto tris