Tak Ditanggapi, Puluhan Pengunjuk Rasa Gedung Granadi Bubar Sendiri

by -

Visualindonesia, Jakarta,-

Puluhan massa berunjuk rasa di depan Gedung Granadi, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (17/12/2018). Massa yang mengaku dari Komite Penyelamat Aset Negara (KPAN) menuntut Yayasan Supersemar mengembalikan aset negara, termasuk Gedung Granadi kepada pemerintah.

Mereka akhirnya membubarkan diri lantaran tidak ditanggapi pengelola gedung. Sebelum membubarkan diri, salah seorang orator mengancam akan kembali datang dengan jumlah massa yang lebih besar setelah Natal nanti.

“Jika tuntutan kami tidak didengar, kami akan kembali setelah Natal 2018,” kata salah seorang pengunjuk rasa sambil membubarkan diri.

Puluhan massa yang terdiri dari ibu-ibu, anak-anak dan remaja itu menyampaikan tiga tuntutan, sebagai berikut:

  1. Yayasan Supersemar dan yayasan-yayasan bentukan rezim Orba yang menampung hasil KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) para kroni mantan presiden Soeharto untuk segera mengembalikan aset-aset negara dan kekayaan hasil KKN kepada negara.
  2. Tindakan hukum kepada para kroni mantan Presiden Soeharto yang menyembunyikan hasil korupsi.
  3. Mendukung tindakan tegas pemerintah menyita dan mengejar aset-aset hasil korupsi para kroni rezim Orde Baru.

Hari itu Gedung Granadi tidak hanya didatangi KPAN yang tertahan di depan pagar gedung. Namun di areal parkir dan di sekitar gedung juga ada puluhan pemuda yang berasal dari Hasta Mahardika Soeharto (HMS). Para loyalis Presiden Soeharto ini hadir hanya untuk menjaga jangan sampai terjadi aksi anarkis.

Namun karena jumlah massa yang datang hanya sedikit dan terdiri dari ibu-ibu serta anak-anak yang umumnya tidak tahu tujuan dari demo tersebut, akhirnya anggota HMS yang hadir menyerahkan sepenuhnya pengamanan kepada aparat kepolisian.

Andy, Komandan Brigade HMS

Andy selaku Ketua Komandan Brigade HMS mengatakan, mereka hadir mewakili para loyalis Soeharto hanya sebagai supporting untuk meluruskan fakta-fakta berdasarkan aturan main dan hukum. Bukan berdasarkan sikap politik dan fitnah.

“Sekarang ini banyak bertebaran hoax dan fitnah, termasuk yang menyerang pemerintahan orde baru dan keluarganya. Apalagi di saat sekarang ini segala sesuatu dikait-kaitkan dengan politik. Jika masalah Gedung Granadi dianggap masalah hukum, sebaiknya selesaikan secara hukum. Kan aneh, Mereka menuntut masalah Yayasan Supersemar yang beberapa minggu lalu sudah diselesaikan,” ujar Andy.

Sebelum membubarkan aksinya, para pendemo meneriakkan yel-yel Jokowi dan bernyanyi satu nusa satu bangsa. Kondisi lalu lintas pun terbilang lancar, demo tidak membuat kemacetan lalu lintas.

(ayen; foto mm

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.