Dylan Dirikan ‘Kedai Kopi’ Bagi Pegiat Seni

by -
Dheyna Hasiholan

Visualindonesia, Jakarta,-

Politisi Partai Nasdem, Dheyna Hasiholan kembali membuat kantong kebudayaan dengan nama ‘Kedai Kopi’. Pada tahun 90-an pria yang akrab disapa Dylan ini pernah mendirikan kantong kebudayaan dilingkungan Universitas Indonesia (UI) dan sekitarnya.

Caleg Nasdem Dapil Jawa Tengah VII ini berharap kedai kopi bentukkannya bisa menjadi sarana dan ajang silaturahmi antar sesama pegiat seni hingga bisa melahirkan beragam kegiatan berkesenian di daerah sekitar Purbalingga, Kebumen dan Banjarnegara.

“Kedai Kopi ini sebagai sarana berkumpulnya para pegiat seni di daerah agar terjalin tali silaturahim sesama pegiat seni dan bisa melahirkan kegiatan-kegiatan berkesenian supaya ada rutinitas, minimal Kedai Kopi ini bisa menjadi media apresiasi bagi pegiat seni di daerah tersebut,” ujar pria kelahiran Jakarta, 12 Juni 1975 ini di kawasan Kebayoran Baru, Jumat (26/10/2018).

Dheyna Hasiholan

Selama ini Dylan lebih dikenal sebagai politisi yang aktif di dunia teater. Hal itu dia lakukan sejak masih kuliah. Jadi tak heran jika perhatiannya akan dunia teater sangat besar. Ayah dari 7 anak ini banyak menghabiskan waktu di tempat-tempat berkumpulnya para pegiat seni. Di sana dia berdiskusi dan bertumbuh, baik secara intelektual maupun secara jaringan.

Di masa 90-an, Dylan pernah membuat sebuah warnet dengan harga sewa sangat murah. Sejak awal warnet itu memang tidak untuk berbisnis, namun memang sengaja untuk tempat berkumpul, dan memang warnet itu tak pernah sepi.

Lebih jauh, Dylan dan beberapa teman juga membuat sebuah komunitas unik yang dinamakan “Cak Tarno Insititut”, sebuah komunitas untuk berdiskusi secara bebas dan juga untuk ‘menguji’ skripsi anggota.

#Teman Dylan adalah suatu tawaran embrio baru kolaborasi antar komunitas berbasis lokal yang diharapkan bisa menginspirasi kolaborasi antar komunitas di level yang lebih luas.

“Kegiatan komunitas ini ‘menguji’ skripsi anggota komunitas dengan diskusi secara bebas. Jika skripsi anggota itu ‘lulus’ di Cak Tarno Institut, maka kemungkinan besar juga akan lulus di ujian sebenarnya. Komunitas ini pun sudah ‘menghasilkan’ sekitar 30 doktor dan banyak lagi lulusan S1 di UI,” ungkap Dylan.

Sebagai calon wakil rakyat yang akan berjuang menuju gedung DPR, Dylan sedang membangun komunitas dengan nama #Teman Dylan. Komunitas ini merupakan suatu tawaran solusi sebagai wujud dari memulai mewadahi gerak kreasi dan kreativitas pemuda (kelompok milenial) dalam berbagai bidang seperti seni-budaya.

“Komunitas #Teman Dylan bukan sekedar icon kedekatan hubungan personal orang per orang semata, tetapi ini juga adalah kolaborasi ide kreasi & kreativitas lintas latar belakang untuk mengakselerasi pemberdayaan potensi masyarakat dari berbagai komunitas, seperti komunitas seni budaya,” ujar Dylan.

Dheyna Hasiholan dikenal juga sebagai penggemar motor Vespa.

Lebih lanjut, penyuka motor Vespa inipun menekankan, “#Teman Dylan adalah suatu tawaran embrio baru kolaborasi antar komunitas berbasis lokal yang diharapkan bisa menginspirasi kolaborasi antar komunitas di level yang lebih luas. Tidak hanya inspirasi, #Teman Dylan diharapkan menjadi motor kemajuan seni budaya di Banjarnegara, Kebumen dan Purbalingga,” tambah Dylan.

Selain itu, Suami Nur Komala Dewi yang telah di karuniakan 7 orang anak ini juga cukup aktif di berbagai organisasi mahasiswa di UI seperti Senat Mahasiswa, Koperasi Mahasiswa, Resimen Mahasiswa dan Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia.

Setelah lulus, alumnus Sastra UI ini kemudian aktif di ormas Poros Indonesia dan PP GP Ansor, kemudian dilanjutkan aktif di dunia politik dengan di PDI, PDIP, PNBK serta menjadi Tim Nasional Kampanye PKB, hingga kemudian menjabat Wakil Sekjen PKNU.

(ayen; foto mm/ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.