Visual Indonesia, Jakarta,-
“Honor satua dua ratus lima puluh ribu rupiah,” ujar Nasrul Warid ketika bincang- bincang dengn awak media, di kantornya yang megah di bilangan Slipi Jakarta Barat, baru baru ini.
Lantaran horornya yang minim itu, Nasrul Warid, produser sinetron dan film yang mengawali kariernya dari seorang pencatat adegan itu, takut kawin.
“Gimana mau berani kawin, wong honor buat makan sendiri aja beraninya sama sayur orek dan kikil. Hahahaha,” seloroh penulis cerita “Islam KTP” ini.
Akhirnya Allah SWT memutarbalikan nasib pria yang akrab disapa Warid ini, ketika ia mencoba menjadi penulis sekenario sinetron “Islam KTP” produksi Multivision Plus.
Sinetron “Islam KTP” sukses dalam penayangannya, sehingga membuat kariernya terus berkembang. Hal itu yang membuat pria berdarah Banten ini bersama kakaknya Syaiful Drajat, mendirikan rumah produksi Amanah Surga Productions (ASP).
Sebagai gebrakannya dia memproduksi film drama komedi dengan judul yang cukup menggelitik, “Takut Kawin”.
Kemudian Sinetron produksinya yang berjudul “Ganteng Ganteng Serigala” sukses tayang di SCTV, sehingga oleh stasiun televisi tersebut, diminta untuk terus meningkatkan produksinya. Hingga kini sudah ratusan judul sinetron yang diproduksinya sehingga ASP sempat menjadi raja di SCTV dan Indosiar.
“Syukur alhamdulillah kami dipercaya SCTV dan Indosiar,” ujar Warid.
Merasa sudah mapan dan nyaman di industri sinetron, Warid merasa tertantang untuk membuat film.
“Sepertinya film Indonesia lagi jadi primadona masyarakat, terbukti penontonnya terus meningkat hingga jutaan. Makanya saya mencoba keberuntungan di industri film,” kata Warid serius.
Fenomena Takut Kawin, belakangan tidak bisa dianggap main-main. Makanya kami memandang perlu membuat film yang tidak sekedar hiburan, tapi juga edukasi pentingnya kawin atau menikah buat mereka yang sudah mapan, baik umur, ekonomi maupun mental.
Sebagai gebrakannya dia memproduksi film drama komedi dengan judul yang cukup menggelitik, “Takut Kawin”. Agar film besutan sang kakak Syaiful Drajat diburu penikmat film Indonesia. Dipasanglah artis laris, seperti Harjunot Ali, Indah Permatasari, Babe Cabita, Asri Welas, serta Miller Khan.
“Fenomena Takut Kawin, belakangan tidak bisa dianggap main-main. Makanya kami memandang perlu membuat film yang tidak sekedar hiburan, tapi juga edukasi pentingnya kawin atau menikah buat mereka yang sudah mapan, baik umur, ekonomi maupun mental. Untuk lebih siapnya mesti nonton film ini dulu,” kata Warid, terkekeh.
Ceritanya, kata Warid, dia ambil dari kisah dirinya, kakaknya, serta karyawan di kantornya yang masih banyak melajang.
“Ceritanya jadi menarik, ya karena rangkuman kisah banyak orang. Termasuk saya dan teman-teman di kantor,” pungkas pria berkepala plontos ini, mengakhiri pembicaraan.
(a yen; foto mm