Visual Indonesia, Jakarta,-
Mempopulerkan kekayaan tenun Troso Jepara ke level internasional menjadi tekad designer Lenny Rafael dalam fashion show-nya di Riyadh International Fashion Week (RIFW) 2018. Sedikitnya, 12 koleksi terbaru motif desain tenun troso tersemat dalam karya Leny tersebut.
“Saya tengah menyiapkan sekitar 12 koleksi dari yang aku luncurkan sekarang untuk nanti di Riyadh International Fashion Week 2018. Ditambah beberapa koleksi baru lagi. Semuanya masih dalam tema besar Ethnic Glam Tenun Troso Jepara. Harapannya koleksi terbaru ini diterima pasar Eropa dan Midle East,” jelas Leny Rafael saat show peringatan HUT Komunitas Desain Etnik Indonesia di Rumah Desain Smesco Indonesia (19/12).
Leny Rafael menjadi salah satu desainer yang bakal turut dalam Riyadh Internasional Fashion Week (RIFW) 2018. Desainer yang fokus mengangkat tenun Troso Jepara itu, memadukan bahan satin, organsa, sutra dan sifon.
Leny Rafael menjadi salah satu desainer yang bakal turut dalam Riyadh Internasional Fashion Week (RIFW) 2018. Desainer yang fokus mengangkat tenun Troso Jepara itu, memadukan bahan satin, organsa, sutra dan sifon. Ditambah elemen sulam pita bermotif bunga yang menguatkan kesan etnik modern. Motif tenun Troso didominasi oleh motif geometris yang menggambarkan karakter kekayaan flora dan fauna. Motif ini mirip dengan motif kain tenun khas Indonesia Timur.
Troso adalah nama salah satu desa yang terdapat di kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Di Desa inilah tempat komunitas pengrajin Tenun Ikat Troso berada. Sebenarnya Tenun Troso adalah teknik tenun gedok dan kemudian dalam kurun waktu yang cukup panjang, berkembang menjadi tenun ikat. Namun masyarakat Kabupaten Jepara dan sekitarnya lebih mengenal dengan sebutan “Tenun Troso”.
Cara pembuatan Tenun Troso ini lumayan rumit. Dimulai dari penyusunan benang yang ditata rapi berjajar yang disebut dengan ngeteng plangkan. Benang yang ditata rapi tersebut kemudian dikaitkan dengan plangkan atau rangkaian kayu berbentuk kotak yang disebut nali atau mengikat motif dengan tali rafia. Selanjutnya adalah penataan motif dan pemberian motif pada benang yang akan ditenun. Kemudian proses penenunan menggunakan alat tradisional atau alat tenun bukan mesin.
RIFW 2018 akan digelar akhir April 2018, Leny Rafael butuh persiapan khusus karena empat bulan waktu yang pendek. Apalagi material tenun troso pengerjaannya agak sedikit rumit. Desainer yang memukau lewat tema “Romantic Glam” di Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) 2017 dan “Ethnic Glam Tenun Troso” di Indonesia Ethnic Fashion Week (IEFW) 2017 akan menampilkan busana ready to wear akan memakai warna cerah seperti warna dusty green dan broken white yang disukai pasar Eropa serta memberi kesan keindahan budaya khas Indonesia, tutup Leny.
(a yen; foto mm