Posesif Genre Romance
Film Perdana Palari Films

by -

Visual Indonesia, Jakarta,-

Posesif merupakan karya film perdana Palari Films, sebuah rumah produksi yang menghasilkan film-film berkualitas untuk pasar Indonesia dan internasional, dan diproduseri Meiske Taurisia dan Muhammad Zaidy, atau biasa dipanggil Eddy.

Kegelisahan remaja menjadi daya tarik tersendiri bagi Meiske, yang sudah banyak memproduseri film-film Edwin sebelumnya. Saat riset untuk Posesif, perempuan yang turut memproduseri The Fox Exploits The Tiger’s Might (Lucky Kuswandi, 2015), Critic’s Week, Festival Film Cannes, menemukan fenomena pacaran dimana seakan-akan sang pacar berhak mengontrol pasangannya sepenuhnya. Dengan kata lain, banyak dari mereka yang merasa bahwa ‘rasa kepemilikan’ adalah aktualisasi cinta.

Sementara Eddy, yang sebelumnya turut memproduseri Athirah, pemenang Film Terbaik FFI 2016, tumbuh dengan menonton banyak film coming of age, yang memotret kenaifan dan kebebasan remaja yang tertantang untuk mengangkat isu serius yang sangat relevan dan dekat dengan remaja, tapi tetap menghibur. Inilah yang ditawarkan ke pasar remaja Indonesia lewat film Posesif yang ber-genre Romance Suspense.

Posesif merupakan sebuah film kolaborasi yang unik antara sutradara Edwin dengan penulis cerita Gina S Noer.

Karya film Edwin sebelumnya telah ditampilkan di berbagai festival film internasional, diantaranya Babi Buta Yang Ingin Terbang (memenangkan Fipresci Award 2009, Postcards From The Zoo) yang terseleksi berkompetisi di Berlinale 2012. Selain film Kara Anak Sebatang Pohon, sebuah film pendek Indonesia pertama yang ditampilkan di Director’s Fortnight, Festival Film Cannes 2005. Sekaligus Posesif, menjadi film panjang pertama Edwin yang segera rilis di bioskop-bioskop tanah air.

Sementara Gina S Noer sendiri sudah dikenal penonton Indonesia sebagai penulis skenario, dimana hasil karyanya telah disaksikan jutaan penonton lewat film-film box office seperti Habibie Ainun (2012) dan Rudy Habibie (2016).

Bagi Edwin, Posesif gambaran fenomena salah satu sisi kehidupan remaja yang memotret kisah asmara remaja lewat tokoh LALA dan YUDHIS yang salah mengartikan cinta pertama. Peran Yudhis berhasil membuat aktor Adipati Dolken (Perahu Kertas, Jenderal Soedirman) yang sebelumnya memutuskan untuk tidak lagi menerima peran sebagai anak SMA merasa harus membuat pengecualian.

Pemenang piala Citra kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik FFI 2013 untuk film Sang Kiai ini merasa tertantang untuk mengembangkan sosok cinta pertama Lala yang kompleks.

“Ini membuat gue harus nge-push diri gue untuk memberi lebih, yang membuat gue semakin matang sebagai aktor,“ ungkap Adipati yang juga diberi kebebasan oleh Edwin untuk menyumbangkan ide-ide dalam menginterpretasikan Yudhis.

Di film POSESIF, Adipati berpasangan dengan Putri Marino (pemeran Lala), seorang aktris pendatang baru berbakat yang dikenal sebagai presenter acara travel and adventure di salah satu stasiun TV swasta. Meski alasan utama Putri ingin bermain di film ini adalah Edwin yang karya-karyanya sudah dikaguminya sejak dulu.

Film ini turut didukung dua aktor peraih Piala Citra yaitu Cut Mini (Pemeran Utama Wanita Terbaik FFI 2016 untuk Athirah) dan Yayu Unru (Pemeran Pembantu Pria Terbaik FFI 2014 untuk Tabula Rasa). Adapun Soundtrack film POSESIF mencakup nama-nama baru dan lawas. Dimana sebuah lagu klasik dari band Sheila on 7, turut meramaikan film ini.

Selain ada juga nama Dipha Barus, seorang DJ yang membuat pengaruh yang cukup besar terhadap industri musik kontemporer Indonesia. Disamping sejumlah band independen berkualitas turut dilibatkan, seperti Banda Neira dan Gardika Gigih.

Film POSESIF bercerita tentang LALA (Putri Marino) si atlet loncat indah yang hidupnya jungkir balik setelah menemukan cinta pertamanya, YUDHIS (Adipati Dolken), murid baru di sekolahnya. Janji setia Lala untuk Yudhis malah jadi jebakan, karena cinta Yudhis yang awalnya sederhana dan melindungi ternyata rumit dan berbahaya. Lala pun mengambang dalam pertanyaan: apa artinya cinta? Apakah seperti loncat indah yang bila gagal, harus ia coba lagi atas nama kesetiaan? Ataukah ia hanya sedang tenggelam dalam kesia-siaan?

Film POSESIF segera tayang di bioskop-bioskop nasional di bulan Oktober 2017 nanti.

(tjo; foto ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.