Visual Indonesia, Seoul,-
Trick Eye Museum menjadi museum seni pertama di dunia yang menggunakan aplikasi AR. Teknologi AR inovatif yang digunakan pada karya seninya tersebut berteknologi 3D experience dengan menggunakan teknik ilusi optik yang ada.
‘Gluduk! Lahar mendidih dengan gemuruhnya, lantai berguncang, dan langit suram karena letusan gunung berapi. Ekor putri duyung bergoyang dengan cantiknya di laut biru, serta naga raksasa menyemburkan api di belakangnya, menjadi sesuatu yang mskin nyata di museum ini.
Trick Eye Museum menciptakan suasana yang sangat realistis, yang sebelumnya dirasa sulit untuk dicapai oleh karya seni konvensional, dengan menerapkan teknologi Augemented Reality (AR) dari jaringan sosial yang nyata.
Penerapkan teknologi AR pada keseluruhan latar dari karya seni dan penambahan suara, cahaya, dan efek lainnya menciptakan ilusi bahwa karya seni dan penikmat seni adalah satu kesatuan secara total.
Trick Eye Museum, yang mempertunjukan teknologi AR ini, berada di Hongdae, Seoul, dan dapat dikunjungi dengan mudah oleh pengunjung baik domestik maupun asing yang belum familiar dengan teknologi ini. Bahkan pengunjung dapat mengambil gambar karya-karya seni tersebut dan mengunggahnya ke media sosial masing-masing.
Selain itu, pengunjung juga dapat mengambil video dari karya seni yang dianimasikan dengan teknologi AR ini. Dan dari enam Trick Eye Museum yang ada di Asia seperti Seoul, Hong Kong, Singapore dan lainnya, museum di Korea adalah museum 3D experience dengan pengunjung terbanyak.
(ist/yuri; foto ist