Jakarta,-
Excited… begitulah rasanya saat mendengarkan garapan terbaru Krakatau setelah 17 tahun tidak melakukan rekaman lagi. Meski harus dua tahun menunggu proses garapan anyar ini hingga melahirkan Krakatau Chapter One, ungkap Donny Hardono.
Proses dua tahun penggarapan album terbilang cukup cepat tentunya di tengah-tengah kesibukan para punggawa Krakatau. Namun untungnya saat ini teknologi memainkan perannya sangat penting sehingga jarak waktu dan tempat sudah bukanlah kendala lagi, tambahnya.
Krakatau Reunion dilahirkan dalam suasana “soul blend” yang begitu kental. Workshop lagu di Batu Bulan Bali, mixing di inline studio Barebang Bali, mastering di Masterdisk New York oleh Scott Hull (sound engineer yang membuat master rekaman Sting) atas referensi Indra Lesmana. Inilah album reuni para instruktur Musik dan MD yang luar biasa, ucap Donny Hardono.
“Kerja keras untuk mengumpulkan teman-teman Krakatau bereuni di rekaman dan panggung, bukanlah tanpa kemudahan. Namun mendapatkan hasil sebagus ini, buat DSS Records, sebuah berkah yang luar biasa,” ungkapnya lagi selaku Eksekutif Produser dan Manajer Krakatau Reunion.
Usai merilis album terbaru Chapter One, yang disain cover album dilombakan dan dimenangkan Renaldi, Krakatau Reunion segera mempersiapkan performnya malam ini di Motion Blue Cafe (3/12), Fairmont Hotel, Jakarta. Selanjutnya Januari 2017 membuka konsernya di Malang (6/12) dan Surabaya (7/12), sebelum tour panjangnya.
Chapter One berisi 11 lagu baru, diantaranya memilliki nuansa dan karakteristik fusion seperti pada ‘Aku Kamu Kita’. Aku Kamu Kita bercerita tentang kerinduan kami bereuni, main bareng dan rekaman lagi, jumpa dengan fans yang berjuluk Keluarga Krakatau dan menyapanya kembali lewat panggung. Aku Kami Kita termasuk yang paling ngepop di Chapter One, kata Gilang Ramadhan.
Sementara di “Cermin Hati”, Indra Lesmana membangun basic melodi, yang mengajak pendengarnya menikmati tangga nada sehingga menjadi struktur melodi yang unik. Dan Trie Utami menuliskan lirik didalamnya.
Begitupun ‘Hanya Dapat Melihat’, track sama menariknya, di mana Krakatau Reunion bereksperimen di wilayah pop. Sedangkan ‘Moon Stone’ menjadi satu-satunya lagu instrumentalia di album ini. Sebuah Jamsession dari seluruh kemampuan personil Krakatau Reunion, dengan durasi 4 menit 56 detik.
“Moon Stone pembuktian pendewasaan bermusik para personil Krakatau. Dwiki dan Indra masing-masing tahu bermain di part yang mana. Moon Stone lahir saat workshop di Batu Bulan, sehingga ketemu judul seperti itu,” kata Trie Utami sambil melepas tawa.
Dari Gilang Ramadhan terlahir lagu ‘Family’, bercerita tentang persaudaraan dunia sebagai layaknya sebuah keluarga. ‘Family’ menjadi satu dari tiga lagu di album ini yang berbahasa Inggris, dua lainnya yakni ‘Let My Heart Free’ dan ‘Lingers On My Mind’ serta satu lagu instrumental. Dan pada rekaman ini, Pra Dharma banyak berkontribusi bikin lirik juga seperti biasanya, tambah Gilang.
Satu-satunya lagu lama yang diaransemen ulang oleh Krakatau Reunion adalah ‘Seraut Wajah’, dipilih masuk dalam Chapter One lebih ke pertimbangan nostalgia. ‘Seraut Wajah’ merupakan lagu lama Krakatau yang ‘paling kuat’ unsur jazz-nya di banding sejumlah lagu Krakatau lainnya yang dirilis sepanjang 1985 -1999. Lagu-lagu lain yang bisa dinikmati ‘Mata ke Mata’, ‘Cerita Persahabatan’ (liriknya juga bagus, edukatif dalam perspektif ‘memupuk jiwa bersaudara’ ) dan ‘Nusa Terluka’.
Motion Blue
Konser tunggal sepanjang 100 sampai 120 menit, Krakatau Reunion bakal menjumpai fans fanatiknya, Keluarga Krakatau, di Motion Blue, Fairmont Hotel. Krakatau Reunion akan menyuguhkan 15 lagu hits lama mereka dan lagu baru, dengan jumlah yang relatif sama.
Lagu hits lama yang akan dibawakan kembali antara lain ‘Lasamba Primadona’, ‘Gemilang’, ‘Kembali Satu’, ‘Haiti’, ‘Kemelut’, ‘Sekitar Kita’, sedang lagu badru antara lain ‘Aku Kamu Kita’, ‘Cermin Hati’, ‘Seraut Wajah’, lagu instrumental ‘Moon Stone’.
“Kami bangga bisa memanggungkan Krakatau Reunion, karena saya juga fans fanatiknya,” kata lbu Nira dari Nira Creatives, sang Promotor Konser Krakatau Reunion, malam nanti.
Bagi Krakatau Reunion, ini adalah penampilan keduanya di Motion Blue setelah sukses konser sebelumnya di 13 Mei 2016 lalu. Motion Blue menjadi tempat yang nyaman bagi musisi atau penyanyi membangun komunikasi dengan audiens.
Apalagi nanti Krakatau Reunion akan menyiapkan teks lirik pada masing-masing meja tamu, sehingga Keluarga Krakatau maupun audiens lainnya bisa ikut nyanyi bersama, jelas Trie Utami.
Motion Blue beruntung berhasil untuk kedua kalinya menjadi tempat perform para personil Krakatau Reunion yang tidak hanya Musisi, Penyanyi, tapi juga sekaligus Song Writer, Penata Musik / Penata Vokal, Instruktur Musik dan para Music Director (semuanya berpengalaman men-direct album rekaman, tidak sekadar sebagai Penata Musik / Arranger ).
(tjo/mull; foto a yen