Jakarta,-
Meski baru dirilis Desember 2017 mendatang, Chanex Ridhall Pictures bersama dengan Visinema Pictures, tengah mengadang-gadang pembuatan film action berjudul ’Lelawa’ (19/12).
Lelawa yang merupakan “Operation Code” dari Indonesia Special Force dalam menangani aksi teroris di sebuah penerbangan. Bakal digarap secara apik dalam drama spionase, penuh ketegangan, pengorbanan, psywar, dan full atraksi laga.
Bahkan CEO Chanex Ridhall Pictures, sekaligus Produser Lelawa, Rosa Rai Djalal, berani menjamin penggarapan film ini tak kalah dengan film action lainnya di Asia.
Bagi sang sutradara, Angga Dwimas Sasongko, film kedua kalinya Chanex Ridhall Pictures bekerjasama dengan Visinema Pictures ini, setelah ‘Bukaan 8’, tentunya sangat berbeda penggarapannya dengan film-film yang kerap dibuat Holywood yang menonjolkan satu peran utama saja. Lelawa adalah Special Force Team Operation, jadi karakter utama dari masing-masing bagian di tim itulah kekuatannya.
“Kita justru melihatnya dari soul humanity dari masing-masing karakter pada tim yang menjadi perekat sekaligus kekuatan film ini,” ungkap Angga.
Bagi Salman Aristo sendiri, cerita tentang Lelawa Operation ini belum pernah ada di Indonesia. Apalagi film action tentang pasukan khusus. Oleh karenanya saat berdiskusi dengan Produser dan Sutradara, kita sepakat untuk menjadikan film ini sebagai special project yang paling ambisius.
“Saya ingin mengeksplorasi diri sebagai Sutradara setelah tiga film terakhir bergenre drama. Saya rasa untuk jadi Sutradara yang lengkap harus mencoba sesuatu yang besar, salah satunya adalah dengan membuat film action,” ujar Angga.
Film ‘Lelawa’ melibatkan para aktor diantaranya Arifin Putra, Chicco Jerikho, dan Lukman Sardi. Disamping on location shooting menggunakan model Boeing 1:1 serta dilakukan juga di Penang, Malaysia.
This film is inspiring true story and film setting in 2017. Just related to young generation.
(tjo; foto ist
