Pekan Raya Indonesia 2016
Pekan Pesta Rakyat Sesungguhnya

by -

 

Tangerang Selatan, –

Tampilnya Raisa di panggung konser 1.000 Band di hall 2, dan panggung nusantara, Alam Dewata Band (Bali), Tari Minang (Sumatera Barat), Tari Saman & Lenggang Marawis oleh SMP AL-Azhar BSD, serta Ondel-Ondel & Tanjidor (kesenian Betawi) yang berkeliling di hall ICE. Menjadi akhir Pekan Raya Indonesia (PRI) 2016, pekannya pesta rakyat sesungguhnya yang telah berlangsung 20 Oktober – 6 November 2016 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City.

Selama 18 hari PRI menghadirkan konser 1.000 band, gelaran musik nusantara, ruang eksplorasi seni dan pagelaran budaya. Disamping menyuguhkan 1.000 rasa kuliner warisan nusantara, serta kreasi baru, beragam wahana permainan keluarga, pameran multiproduk, mulai dari otomotif (motor dan mobil), gadget, barang elektronik, teknologi, barang-barang konsumer, furnitur, peralatan rumah tangga, kosmetik, fashion dan gaya hidup.

“Pekan Raya Indonesia 2016 merupakan pesta rakyat yang telah dikunjungi lebih dari 600.000 pengunjung beragam usia. Banyak pengunjung membawa keluarga dan teman-temannya untuk berbelanja, berwisata kuliner, bermain di wahana permainan dan menonton konser di PRI. Kemeriahan PRI juga menyajikan beragam pagelaran budaya yang mengedukasi dan mengenalkan lebih jauh lagi kekayaan nusantara yang sangat dinikmati pengunjung,” ungkap Ryan Adrian, Managing Director PT Indonesia International Graha.

PRI telah memberi ruang tidak hanya kepada pelaku industri besar untuk terlibat memasarkan produknya, tapi juga pemilik usaha kecil dan menengah yang baru merintis bisnis. Selain juga banyak pebisnis muda yang awalnya hanya menjual produknya secara online saja di PRI mereka mendapat tempat untuk menjaring pelanggan-pelanggan baru. Produk mereka menjadi lebih dikenal, menumbuhkan optimisme untuk mengembangkan usahanya dan tentunya membantu menggerakkan roda perekonomian, tambahbRyan Adrian.

PRI juga memberikan wadah bagi para musisi baru yang ingin berkembang dan seniman street performance. Dari genre pop, rock, reggae, ska, metal hingga dangdut. Melalui Konser 1.000 Band bertemakan “Bangkitnya Musik Indonesia” musisi-musisi papan atas ditampilkan seperti Slank, The Rain, Dewa 19, Element, Tipe-X hingga bintang-bintang yang tengah menjadi idola seperti Yura, Isyana Sarasvati, Barasuara, Tulus dan Raisa.

Lokasi PRI di ICE BSD City, menjadi daya tarik tersendiri, karena venue indoor ini berstandar internasional. Antusiasme dan ekdpektasi pengunjung PRI tahun ini menjadi pelajaran bagi penyelenggaraan selanjutnya. Ke depan, PRI akan dikemas dengan konsep yang lebih menarik untuk lebih memuaskan pengunjung tentunya, ujar Ryan Adrian.

Di Pekan Raya Indonesia (PRI) menyantap kuliner warisan nusantara seperti Toko Oen Semarang (1936), Soto Ahri Garut (1943), Es Kopi Tak Kie (1927), Kupat Tahu Gempol (1965), Nasi Jamblang Mang Dul Cirebon (1970), Nasi Pindang Semarang (1989), Gudeg Yogya Laminten (1980), dan masih banyak lagi, tidak hanya memanjakan lidah tapi membuat pengunjung bernostalgia ke masa lalu. Selain juga memperkenalkan masakan warisan nusantara ke masyarakat yang lebih luas dan lintas generasi.

Begitu juga kuliner urban yang modern dan tercipta hadir di PRI melalui kreasi baru di hall Jajanan Senggol. Mulai dari stan restoran seperti Es Teler 77, Bakso Afung, D’Cost, Hoka-Hoka Bento, Yoshinoya hingga aneka sajian kuliner unik seperti Nasi Goreng Rempah Mafia dan Es Pisang Ungu. O’Chicken, Flam Cakes, O Pia (Otak-Otak Lumpia), Angkringan Blangkon’s, Teh Tarik Uncle G, CS Coffee, Sosis Lekker, The Halal Boys, Shihlin Taiwan Street Snacks, Pong-Pong Korean Smokey Snack, Rumah Sate, Rakki Teppangrill, The Wakoel, Kedai Ice Cream Gentong, Shilla Korean BBQ Express, dan masih banyak lagi.

Wahana permainan tak ketinggalan menjadi antusiasme mulai dari anak-anak hingga dewasa, seperti mengendarai kuda (ridding horse) dan memberi makan hewan (feeding pet) di Sheriff Ranch, wahana salju Snow Station, wahana rumah hantu Conjuring House, istana balon, trampoline, becak mini, bike park, paintball, gokart, dan lainnya. Permainan tradisional juga memuaskan pengunjung akan kenangan masa kecilnya sambil mengenalkan kepada anak-anaknya. Seperti Egrang, engklek, gasing, telpon-telponan dari kaleng, congklak, bola bekel, ular tangga, halma, dan aneka permainan tradisional lainnya disediakan oleh Kampoeng Hompimpa, komunitas yang bertujuan melestarikan, mengembangkan serta mengedukasi masyarakat mengenai permainan tradisional.

Dan sebagai bentuk kepedulian PRI terhadap seni budaya, menampilkan pagelaran musik nusantara di Nusantara Hall,

seperti penampilan Nusa Tuak (Nusa Tenggara Timur), Komunitas Ronggeng Deli (Anjungan Sumatera Utara TMII), Keroncong Tugu (Betawi), Kunokini & Svaraliane (Kreasi-Nusantara), Saung Angklung Udjo (Jawa Barat), Hanyaterra (Jatiwangi, Majalengka), HorjaBius (Batak, Sumatera Utara), Sakatalu (Jawa Barat), Rampak Bedug (Banten) oleh Sanggar Tari Yudha Asri, Tari Mambri (Papua Barat), Tari Jaipong (Jawa Barat), Reog Ponorogo (Kesenian Jawa Timur), Tari Lesung (Banten), Tari Saman (Aceh), Sisingaan & Jajangkungan (kesenian Sunda), dan lainnya.

Terdapat juga ruang eksplorasi beragam workshop kreatif dan pameran foto bertajuk Alkisah karya fotografer Rio Motret yang mengangkat dongeng dan legenda Indonesia. Untuk workshop di antaranya workshop sablon, membuat tas tangan dari kaos bekas, membuat boneka dari kertas, rubber cut (mencukil di atas karet, kemudian disablon ke media pouch), membuat alat musik dari keramik dan membatik. Selama Pekan Raya Indonesia berlangsung telah memberikan pengalaman baru bagi pengunjung untuk berkreasi sambil mengenal kekayaan seni budaya, musik serta kuliner warisan Indonesia.

(yuri; foto ist

Leave a Reply

No More Posts Available.

No more pages to load.