Jakarta,-
Menyongsong ekonomi Indonesia 2017, melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 berkembang cukup baik. Maka bisa ditenggarai bahwa di tahun 2017 pertumbuhan ekonomi masih menunjukkan trend yang positif. Demikian Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkannya saat diskusi ekonomi bertajuk ” Ekonomi Indonesia Menyongsong 2017″ di Jakarta.
Trend positif telah terpantau sejak tahun 2014 lalu, dimana pertumbuhan ekonomi di Indonesia jauh lebih baik di Asia. Dimana dipengaruhi oleh sektor- sektor seperti bisnis property, industri domestik dan lain sebagainya. Selain tentunya peran aktif pemerintah dalam mendukung para pelaku bisnis lokal di Indonesia, tambah Sri Mulyani.
“Jadi bukan hal yang mustahil jika pertumbuhan ekonomi di Indonesia meningkat lebih baik lagi dari tahun 2016, di tahun 2017 nanti,” paparnya.
Bahkan sebelumnya, dalam kesempatan yang lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2016 masih berada pada kisaran 5,0-5,1 persen. Karena banyak Kementerian dan Lembaga (KL) yang akan belanja pada akhir 2016. Dimana hingga akhir tahun diprediksikan mampu mencapai 96 persen realisasi belanja dari target.
Jadi lebih tinggi dibandingkan realisasi belanja yang biasanya sekitar 95 persen. Sedangkan belanja negara hingga Desember 2016 senilai Rp 600,6 triliun, yang terdiri atas belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah. Meski pendapatan dalam negeri diperkirakan mencapai Rp 486,1 triliun pada kuartal IV.
Sehingga ada netto defisit sebesar Rp 114,5 triliun, yang akan ditutup pembiayaannya dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) yang sudah mencapai 98,7 persen. Dan sisanya dipenuhi dari penerbitan surat utang di pasar domestik. Sekaligus memastikan defisit APBN-P 2016 dijaga pada tingkat 2,7 persen dari PDB, pungkas Sri Mulyani.
(gha; foto igoy