Semarang,-
Unagi Kabayaki menu yang bahan dasarnya ikan sidat ini, konon merupakan hidangan yang tinggi kadar proteinnya. Dan sudah menjadi makanan favorit tradisional penduduk Jepang sejak abad ke-17.
Unagi umumnya dimasak dengan cara dipanggang, sehingga lemak yang dikandung unagi akan meleleh bersama aroma wangi dari asap yang keluar. Selain dipanggang, daging unagi yang lezat, gurih, dan lembut juga bisa diolah dengan cara digoreng maupun dimasak cara Teppanyaki.
Memasak unagi tak memerlukan banyak bumbu. Untuk pembeda rasa, cukup digunakan ragam saus dengan karakter rasa yang berbeda pula. Seperti rasa saus soba, saus teriyaki, dan saus donburi.
“Saus inilah yang memberi rasa khas pada tiap varian hidangannya. Saus dengan kaldu dasar yang terbuat dari rebusan tulang-tulang sidat. Pasti menambah nikmat hidangan ini,” kata Desmia Sofia Rini, salah satu pemasok Unagi Kabayaki dan pengelola web www.otakcepatcerdas.com asal Semarang.
Ikan sidat disebut juga ikan moa, dengan nama ilmiahnya Anguilla japonica. Ia sejenis ikan yang mempunyai nilai gizi sangat tinggi, kaya akan protein serta Vitamin D, vitamin E, bahkan mempunyai mucoprotein yang kaya.
Sejak dahulu kala ikan sidat telah mendapat nama harum seperti “ginseng air”, “emas lunak” dan sebagainya. Bahkan catatan rincinya ada pada “Kitab Obat-Obatan Herbal China”, “Kumpulan Obat Ajaib China” dan catatan-catatan kuno lainnya.
Kedokteran modern pun menemukan bahwa kandungan Vitamin dan mikronutrien dalam ikan sidat sangat tinggi, di antaranya kandungan vitamin BI, vitamin B2, dan vitamin A masing-masing 25 kali lipat, 5 kali lipat dan 45 kali lipat dari susu sapi, kandungan zinc (emas otak) pun hingga 9 kali lipat susu sapi.
Ikan sidat juga mengandung berbagai asam lemak tak jenuh yang tinggi. Sehingga dapat menjadi makanan utama tanpa perlu kuatir badan akan menjadi gemuk. Hidangan ikan sidat mengundang lidah berdecap, karena dagingnya yang gurih, lunak serta berbau harum. Ikan yang dijuluki “ginseng air” ini, berpotensi besar mencerdaskan otak serta memperpanjang usia. Dan lebih luar biasanya ikan sidat tak dapat di budidaya oleh manusia, karena itu nilainya sangat tinggi.
(bur/tjo; foto bur
