Tangerang Selatan,-
Menggelar 60 band sehari di 10 panggung yang disediakan, bukanlah perhelatan yang biasa-biasa saja. Apalagi dengan tata suara dan tata cahaya yang nyaris sempurna, sehingga diantara panggung nyaris tak ada noise yang menganggu. Tak heran bila gelaran Konser 1.000 Band, yang tinggal sepekan lagi di Pekan Raya Indonesia, ICE BSD Tangerang Selatan, menjadi sangat luar biasa.
Apalagi menyatunya band-band pemula dengan band-band besar papan atas nasional. Semakin memperkokoh semangat dan ikatan diantara seniman musik lintas generasi, sekaligus lintas genre. Bahkan band-band di luar Indonesia mulai melirik gelaran Konser 1.000 band yang dinilai telah memecahkan rekor Konser Indoor di dunia.
Konser 1.000 band, meski pernah di helat enam tahun silam, terbukti memberikan antusiasme hiburan musik bagi masyarakat pengunjung Pekan Raya Indonesia, yang dihelat 20 Oktober hingga 6 November 2016, di lndonesia Convention Exhibition, Bumi Serpong Damai (lCE BSD), Tangerang. Mulai dari musisi nasional, peraih AMI Award hingga musisi indie yang berasal dari beragam kota di Indonesia memberikan penampilan khususnya.
”Untuk pertama kalinya gelaran pesta rakyat menghadirkan 1.000 band, 1.000 kuliner legenda, wahana conjuring house dan salju, serta diskon beragam produk yang akan memeriahkan Pekan Raya lndonesia. Hadirnya 1.000 band dengan semangat Bangkitnya Musik Indonesia, terbukti memberikan pengalaman konser yang berbeda karena diselenggarakan di indoor lCE BSD, gedung konvensi dan ekshibisi terbesar dan terluas di Asia Tenggara, yang meraih penghargaan Best Exhibition Hall 2015 dalam The 8th MICE Award 2015 lalu,” ujar Hyang l Mihardja, General Secretary PRl 2016.
Di enam hari tersisa Pekan Raya Indonesia (PRI), masyarakat dapat menikmati serunya PRl ini dengan membayar tiket Rp 25.000 untuk Senin sampai dengan Kamis, sedangkan Jumat sampai Minggu, tiket masuk dijual dengan harga Rp 35.000. Karena di enam hari kedepan Konser 1.000 Band juga akan menghadirkan banyak musisi seperti Tipe X, Cozy Republik, Geisha, Deneno, Isyana Sarasvati, Barasuara, Seventeen, Andra&the Backbone, RAN, Musikimia, Ras Muhammad, Republik 21, Indah Dewi Pertiwi serta Raisa.
Lebih jauh Herry Koko, selaku penyelenggara dari Deteksi Production menegaskan bahwa konser-konser serupa dapat dihadirkan secara berkala di 34 Propinsi serta di 560 Kabupaten/Kota yang ada di Indonesia. Karena mendatangkan 1.000 band bukanlah hal yang tidak mungkin. Kekuatan kemauan dan komitmen membangkitkan musik Indonesia adalah kuncinya. Karena potensi konser band di Indonesia sangat besar yakni hingga 4 juta gelaran dalam setahun dapat dilakukan setidaknya secara konsisten.
Melihat potensi gelaran Konser 1.000 band tersebut, bahkan Moliano musisi hardrock Singapura menyempatkan untuk bermusik di konser ini, bersama Boy (bassist) dan Marissa (drummer), di tengah-tengah jadwalnya yang padat. Moriano ingin merasakan atmosfirnya tidak saja sebagai musisi rock namun juga sebagai promotor sebuah gelaran musik.
Hyang l Mihardja, General Secretary PRl 2016, sebelum mengakhiri berharap Konser 1.000 band menjadi harapan anak-anak band seluruh Indonesia. Menjadi sebuah pengembangan industri kreatif di bidang musik yang memberikan diferensiasi. Sehingga musik menjadi kemasan berbeda di event ini. Bukan mencari yang unik atau antik, namun tentunya mencari dan memberikan sebuah nilai tambah bagi bangkitnya musik Indonesia.
(mm/mdtj; foto dara