Jakarta,-
Dihadiri sejumlah negara sahabat, Pimpinan DPD RI Farouk Muhammad, Zulkifli Hasan DPR RI, mewakili Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi, MA, Ketua DPRD Lombok Utara, serta para investor, Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Akhyar, SH., MH. dan Syarifudin, SH, menggelar malam budaya dan pementasan Drama Putri Cilinaya menandai dibukanya investasi pariwisata di Lombok Utara, NTB, di Anjungan Nusa Tenggara Barat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta (29/10).
Bahkan lebih lanjut, Bupati Dr.H.Najmul Akhyar SH,MH, mengemukakan bahwa dengan Penghargaan yang diberikan oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Lombok Utara sebagai Wonderful of The World, Destinasi Wisata Dunia, yang semakin mengukuhkan potensi Lombok Utara sebagai Pintu Utama Pariwisata di NTB.
Penghargaan dari kementerian tersebut lantaran Lombok Utara dinilai berhasil, lanjut Bupati, dalam mengembangkan pariwisatanya dengan baik tanpa kehilangan identitas budayanya di tengah-tengah keberagaman masyarakat serta kehidupan beragama yang ada. Apalagi kunjungan wisatawan tahuni 2016 ini melonjak 100% (2.600 orang per hari), dibandingkan tahun 2014 (1.300 orang per hari).
Sejumlah destinasi wisata Lombok Utara cukup dikenal di dunia seperti Gunung Rinjani, Segara Anak, Gili Terawangan, Gili Air, Danau Air Tawar di tengah laut, Goa Jepang, hingga keindahan Blue Coral yang ada hanya dua di dunia yakni di Lombok Utara dan Karibia.
Oleh karenanya, Bupati Lombok Utara Dr.H.Najmul Akhyar SH,MH, menegaskan bahwa daerahnya membuka diri untuk para investor berinvestasi di segala bidang melalui Program Lombok Utara Ramah Investasi, karena Lombok Utara ingin berkembang dan maju bersama-sama.
Malam Budaya Lombok Utara dan Drama Putri Cilinaya di Anjungan Nusa Tenggara Barat, Taman Mini Indonesia Indah, diawali dengan Tarian Selamat Datang, di selingi Lagu Lestari Alam, lalu dilanjutkan Tarian Manuk Belaga, dan dituntasi gelaran Drama Putri Cilinaya, yang penulisan naskah serta penyutradaraannya oleh Wahyu Kurnia.
Putri Cilinaya, mengisahkan putri Kerajaan Daha yang hilang. Seorang putri yang mungil nan cantik, yang kemudian dibesarkan oleh seorang petani. Namun rela mati demi kekasihnya Pangeran Raja Mas Panji, demi buah yang dikasihinya. Karena Sang Pangeran tak mungkin menikahi putri dari seorang rakyat jelata, yang tak lain Putri Cilinaya.
(mul/mdtj; foto alicia