Jakarta,-
Generasi titanium, generasi muda terbaik Indonesia, prilakunya maupun prestasinya. Diharapkan menjadi generasi yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan masa kini yang makin berat. Demikian Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, A.Kasandra Putranto mengungkapkannya, dalam Diskusi Panel WOWSaveID bersama Kemendikbud (27/10/26).
Sesuai sifat titanium yang merupakan jenis logam terkuat, lanjut Kasandra, anak-anak Indonesia diharapkan menjadi generasi yang kuat. Karenanya banyak hal yang dibutuhkan untuk membangun generasi Titanium. Pendidikan anak yang pertama dan utama, yang berasal dari lingkup keluarga. Anak adalah tiruan dari ayah dan ibunya, karena itu apa perilaku orang tua, itulah yang dicontoh oleh anak-anaknya.
Sosok ayah sangatlah penting untuk membentuk generasi titanium. Ayah sebagai sang penentu arah kehidupan rumah tangganya. Namun kerap, banyak pria yang merasa fungsinya sebagai ayah hanya sebagai pencari nafkah.
Seorang ayah harus bisa berfungsi sebagai patner ibu, sebagai teman, pemimpin, pelindung, pemberi teladan, motivator, memberi perhatian, pengajar, melatih disiplin, pembimbing, penyedia kebutuhan, dan selalu siaga. Namhn jika salah dalam mengambil peran dan keputusan, maka peran ayah akan lekang terganti oleh sosok di luar daripadanya.
“Keluarga adalah pendidik yang pertama dan utama, tapi seringkali yang paling kurang persiapannya. Jika siap menikah, maka siap berkeluarga, dan mestinya siap menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak. Sayangnya hal ini nampaknya sering terlupakan dan terabaikan”, jelas Harris Iskandar, Direktur Jendral Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD-DIKNAS), yang turut hadir dalam Diskusi Panel WOWSaveID bersama Kemendikbud tersebut.
WowSaveID GTI4.0 bersama Kemendikbud RI menyelenggarakan workshop untuk Generasi Titanium 4.0. mengundang para pendidik se-DKI Jakarta, motivator, psikolog, sutradara dan cinema blogger dalam workshop ini di Gedung E lt.8 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Diusung pertama kali oleh pengagas dan pendiri WowSave ID dari point ke 5 (Kualitas Manusia) dan no. 8 (Insan Berkarakter) dari amanat Nawacita Jokowi JK, seperti Sarlito Wirawan Sarwono (Pelindung); Hermawan Kartajaya (Pembina); A. Kasandra Putranto A2G GTI4.0; Tung Desem Waringin Motivator; Seto Mulyadi LPAI; Arul Muchsen KOPIKabarindo; Hoky Sugiarto KAMI; Arie Bekti Hastuari Sekar Nusa; dan Reymund Levi Produser- DFI Gandeng Kemendikbud menyusul BKKBN, Kemen PP&PA, Kominfo dan Kemenko PMK.
“Fakta menunjukkan banyak perempuan di bawah umur menikah muda dan belum siap mental kemudian mereka melahirkan anak-anak yang harus dipersiapkan untuk generasi titanium, ini sangat rawan. Tidak semua keluarga (terutama orangtua) qualified untuk mengasuh dan mendidik anak dengan optimal, banyak ibu di Indonesia yang tidak terdidik dan tidak sehat mentalnya, karena menikah dan melahirkan pun saat masih di bawah umur,” papar Kasandra.
Hal lain yang dikhawatirkan menghambat perkembangan generasi titanium 4.0 adalah Gadget, Gadget, internet, ataupun media sosial bukanlah musuh orangtua. Sebaliknya, perkembangan teknologi dapat menjadi fasilitas pendukung bagi orangtua dalam mendidik anak. Apalagi di era digital saat ini, penggunaan internet dan gadget sudah merambah ke seluruh aspek kehidupan.
Justru perlu diperhatikan adalah fungsi kontrol dari orangtua, sehingga penggunaan teknologi oleh anak tidak lepas begitu saja dari pengawasan orang tua, tutur Kasandra Putranto, yang berharap media berada di bawah tanggung jawab Mendikbud agar lebih mendidik. Begitupun industri harus saling bekerja sama untuk mempersiapkan generasi titanium 4.0.
(tdj/yy; foto tcs