Asiki,-
Sebuah klinik representatif yang memadai dan modern akan segera berdiri, tepat 50 meter di sebelah kiri jalan sebelum gapura “Selamat Datang di Asikie”, di Boven Digul, Papua, jelas dr. Firman Jayawijaya, saat ditemui di tengah-tengah proyek pembangunan klinik tersebut.
Klinik yang sepenuhnya dibangun Korindo, berkapasitas 25 tempat tidur, dimana masing-masing ruangan berisikan tiga tempat tidur. Selain memiliki juga Unit Gawat Darurat (UGD), bedah minor, laboratorium, unit kedokteran gigi, serta unit pendukung lainnya, tambah dr.Firman.
Klinik ini sepenuhnya akan ditangani oleh 42 tenaga medis serta paramedis, satu dokter spesialis, tiga dokter umum dan satu dokter gigi. Dengan demikian Klinik Korindo ini merupakan klinik terbesar, terlengkap dan termodern yang ada di Asiki dan kabupaten sekitarnya.
Diakui, dr.Firman bahwa musuh utama penyakit yang ada di Papua adalah malaria.
Namun dengan kehadiran Korindo di Asiki, Boven Digul, Papua,tahun 2008. Maka lewat penyuluhan memberantas nyamuk, fogging dan menghindari gigitan nyamuk dengan kelambu yang dilakukan Korindo langsung ke masyarakat, terbukti malaria yang menjafi musuh utama Papua bisa dihilangkan.
Sekaligus terbukti pula bahwa kesadaran akan kesehatan di Papua melalui penyuluhan efektif menekan kunjungan masyarakat ke puskesmas atau ke dokter-dokter, yakni hingga sekitar 30%. Namun kini tantangan kesehatan di daerah Asiki adalah ISPA, terkait dengan iklim ekstrem yang berubah drastis di daerah ini. Disamping minimnya pengetahuan akan kebersihan masyarakat.
Hadirnya klinik modern Korindo, selain memiliki tugas pokok melakukan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat. Namun terpenting yakni bagaimana mencegah tingginya tingkat kematian bayi dan ibu hamil, karena minimnya pengetahuan akan pentingnya kebersihan dan kesehatan di lingkungannya yang terkait dengan budaya yang ada, jelas dokter putera Sidrap, Sulsel, yang lahir di Biak, Papua, menyudahi percakapan singkatnya.
(ry/tjo; foto : gha
