Slovenia,-
Mampirlah ke Plataran L’harmonie Menjangan di Bali Barat-Utara. Kita akan memasuki hutan sejauh 4 kilometer dari Jalan Raya Gilimanuk-Buleleng, dengan konstruksi jalannya yang mempertahankan makadam atau bebatuan yang ditata tanpa aspal ataupun cor beton. Papan petunjuknya pun serba berbahan kayu dan artistik.
Kalau nasib sedang mujur, bisa bertemu menjangan bercula panjang, atau sekumpulan monyet yang jauh dari kesan “nakal.” Tidak seorangpun boleh memberi makan, bahkan kecepatan kendaraan tidak boleh lebih dari 10 km/jam, tidak boleh berburu, memancing sembarangan, apalagi memotong pohon-pohonan di sana.
Resort dengan bangunan yang “nangkring” di atas tanah itu menggunakan tagline, Integrated Eco Nature Development Park, yang dibangun di dalam Taman Nasional Bali Barat. Ada The Octagon di lantai tiga, yang bisa memandang panorama sun set, open space, sambil menikmati secangkir kopi panas.
Plataran menampilkan pula dekorasi koleksi barang-barang antik hingga lonceng raksasa dari Nederland ada dipajang di lobi resto. Tembok-temboknya juga memanfaatkan bekas-bekas batu karang yang ditata rapi dan nyaman dipandang mata.
Tak heran bila Plataran L’harmonie dinobatkan sebagai 100 top destinasi hijau dunia, dalam sebuah acara Global Green Destination Day di Ljubljana, Slovenia.
Terpilihnya Plataran sebagai salah satu destinasi hijau pariwisata, menunjukkan bahwa pariwisata Indonesia semakin diperhitungkan secara global. Sesuai moto Kementerian Pariwisata “Semakin Dilestarikan Semakin Mensejahterakan”, sebagai bentuk percepatan program ecotourism Kemenpar.
(ist/tjo; foto ist