Jakarta,-
Kongres PARFI ke-15 di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang dimulai hari ini sudah dihujani interupsi dari para anggotanya. Hal itu menunjukkan dinamika demokrasi kongres begitu kuatnya. Setelah disepakati Tata Tertib Kongres, peserta kongres melanjutkan pembahasan Laporan Pertanggungjawaban Ketua Umum, lalu diteruskan dengan pembahasan Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO), barulah melakukan proses pemilihan Ketua Umum PARFI periode selanjutnya.
MPO dalam perkembangannya, menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, bakal menjadi ‘jalan tengah’ untuk menolak pertahana memimpin kembali PARFI pada periode selanjutnya. Karena MPO menjadi tempat untuk mendudukan pertahana, AA Gatot Brajamusti, sebagai bentuk penghormatan anggota selama AA Gatot memimpin.
Selanjutnya sidang Kongres akan secepatnya melaksanakan proses pemilihan Ketua Umum PARFI sesuai dengan kesepakatan tata-tertib Kongres yang disepakati. Bahkan tidak menutup kemungkinan dimunculkannya calon Ketua Umum PARFI yang lain diluar yang selama ini beredar.
Persoalannya apakah peserta Kongres menyepakati aturan baru sesuai dengan situasi dan kondisi yang berkembang atau sebaliknya justeru Kongres PARFI yang untuk pertama kalinya di helat di luar pulau Jawa berujung ‘deadlock’. Saat ini sidang Kongres PARFI terus berjalan dengan dinamika kongres yang terus bergerak fluktuatif.
(mdtj; foto gha