Jakarta,-
Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat bakal dibanjiri artis film nusantara, Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) akan mengadakan kongres ke-XV, dengan mengusung semangat kebersamaan untuk memajukan organisasi aktris dan aktor perfilman Indonesia. Kongres Parfi yang kali ini diadakan diluar pulau Jawa, mengakomodir 600an anggota Parfi yang datang dari tiga zona yakni Indonesia Timur, Indonesia Tengah dan Indonesia Barat.
Dan batas akhir bagi para calon Ketua Umum yang bakal bertarung dalam Kongres nanti adalah Jumat (19/8) tepat pukul 00.00 WIB nanti. Hari ini menjadi istimewa karena menjadi batas waktu yang sudah ditoleransi oleh Panitia Seleksi Ketua Umum Parfi, yang dipimpin oleh Pong Harjatmo.
Seperti diketahui ada tiga bakal calon Ketua Umum Parfi yang siap berlaga, yakni Ki Kusumo, Andre dan Ketua Umum Parfi pertahana, AA Gatot Brajamusti. Namun dalam perjalanannya tinggal menyisakan dua calon yakni Andre dan AA Gatot.
Dan Pong Harjatmo, selaku Ketua Panitia Seleksi Ketua Umum mempersilakan kedua bakal calon Ketua Umum melengkapi persyaratan dasar serta persyaratan administratif keorganisasian lainnya. Pong berharap persyaratan seperti uang jaminan Rp 25 juta, Surat Keterangan Berkelakuan Baik dan Surat Bebas Narkoba, sudah bisa terpenuhi.
Sementara AA Gatot Brajamusti, selaku Ketua Umum Parfi saat ditemui seusai silaturahmi kepengurusan di Cilandak Town Square, Jakarta, (18/8) menegaskan Kongres dimaksudkan untuk mengkonsolidasikan Parfi kedepan agar dapat berjalan serta bekerja bersama-sama memajukan Parfi menghadapi perkembangan perfilman Indonesia yang luar biasa pesatnya.
“Kritik untuk membangun Parfi itulah yang diinginkan. Bukan saling menghujat. Dan Kongres di Mataram, atau diluar Jawa ini, biarlah menjadi sejarah tersendiri untuk mengkonsolidasikan kinerja Parfi kedepannya dengan lebih baik. Selain sebagai tanggungjawab organisasi, Kongres sebagai bentuk kecintaan saya kepada Parfi, terlepas anggaran yang harus disiapkan serta dari situasi yang terus berkembang sekarang ini,” ungkap AA Gatot.
Lebih lanjut, ditambahkannya, Kongres di Mataram diharapkan menjadi Kongres Parfi yang terakhir dalam suasana yang terpecah-belah. Karena banyak pekerjaan rumah yang telah menanti Parfi, selain membenahi penataan organisasi serta peningkatan kinerja organisasi, juga menyangkut produksi film yang diamanatkan undang-undang untuk satu kabupaten satu produksi film, dimana Parfi dapat mengambil peran didalamnya.
Sedangkan, Aspar Paturussi, selaku Ketua Steering Committee (SC) Kongres Parfi ke-XV, di tempat terpisah, menegaskan akan membuka ruang demokrasi bagi proses Pemilihan Ketua Umum Parfi di Mataram, Lombok, NTB, nanti. Salah satu ruang yang dibuka yakni telah mempersilakan bakal calon Ketua Umum untuk melengkapi persyaratan hingga pukul 00.00 WIB hari ini. Dan selanjutnya ruang demokrasi akan terus berkembang sesuai jalannya dinamika keorganisasian serta ketentuan-ketentuan dari Kongres yang telah disepakati.
Atas ruang demokrasi yang dibuka tersebut, banyak pihak di dalam organisasi Parfi, mengharapkan Kongres tidak kaku untuk memutuskan syarat sebagai Calon Ketua Umum Parfi yang boleh bertarung dalam Pemilihan Ketua Umum Parfi untuk periode selanjutnya. Harapannya tentu ini akan menjadi Pemilihan Ketua Umum Parfi yang paling demokratis.
(tjoek; foto muller