Tenganan,-
Perang pandan adalah salah satu tradisi yang ada di Desa Tenganan, Kecamatan Karangasem, Bali. Perang pandan juga disebut dengan istilah makere-kere. Upacara perang pandan menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik wisatawan dalam negeri maupun wisatawan asing.
Perang pandan merupakan salah satu tradisi yang dilakukan untuk menghormati dewa Indra atau Dewa perang.Perang pandan merupakan bagian dari ritual Sasihh Sembah. Sasih sembah ialah ritual terbesar yang ada di Desa Tenganan.
Masyarakat Desa Tenganan memiliki kepercayaan yang berbeda dari umumnya masyarakat Bali. Masyarakat di Desa Tenganan menganut agama Hindu Indra. Pemeluk agama Hindu Indra tidak membedakan umatnya dalam kasta.Mereka juga menempatkan Dewa Indra sebagai Dewa tertinggi.mMasyarakat Tenganan percaya bahwa desa yang mereka tempati merupakan hadian dari Dewa Indra.
Dahulu daerah Tenganan di pimpin oleh seorang raja yang kejam bernama Maya Denawa. Maya Denawa menganggap dirinya sebagai seorang Dewa. Selain menganggap dirinya Dewa, Maya Denata juga melarang masyarakat Tenganan untuk melakukan ritual keagamaan.
Pengakuan Maya Denata sebagai dewa membuat murka para Dewa, kemudian Dewa Indra diutus untuk melawan Maya Denata. Peperangan antara Maya Denata dan Dewa Indra dimenangkan oleh Dewa Indra. Peperangan antara Maya Denata dan Dewa Indra tersebut kini di peringati masyarakat Desa Tenganan dengan upacara Perang Pandan.
(ist/foto ist