Jakarta,-
“17/71:Goresan Juang Kemerdekaan”, menandai pameran lukisan dari 28 Koleksi Negara yang 71 Tahun terpendam, yang dihelat di Galeri Nasional Indonesia 1-30 Agustus 2016. Koleksi lukisan negara ini merupakan bagian kecil dari 15.000 benda-benda seni yang dimiliki Istana Kepresidenan Republik Indonesia.
Istana Kepresidenan memiliki lebih dari 3,000 lukisan yang telah melalui proses kuratorial pada tahun 2009 s/d 2010. Di antara koleksi itu ada banyak karya legendaris yang merupakan bagian dari tonggak seni budaya dan sejarah Republik Indonesia.
Tahun 2015 Presiden Jokowi mempunyai ide mensosialisasikan koleksi seni rupa Istana Kepresidenan secara terbuka dengan “Istana” sebagai inisiatornya. Dan tahun 2016 ini memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 71, bersama Kementerian Sekretariat Negara dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Ekonomi Kreatif serta Mandiri Art, mewujudkan pameran koleksi seni rupa yang mengusung kisah tentang narasi kemerdekaan.
Istana Kepresidenan memberi kesempatan pada masyarakat luas menikmati koleksi karya seni terbaik melalui pameran yang terbuka untuk umum. Inilah kehendak untuk menuturkan kebanggaan atas hak milik bangsa, berupa karya seni lukis yang dihasilkan oleh manusia-manusia pilihan, pelukis-pelukis maestro dan perupa-perupa ternama Indonesia.
Pameran yang terdiri dari potongan periodisasi Ketokohan, Kondisi Sosial, Perjuangan Revolusi Fisik, Foto-Foto Kemerdekaan, serta Pelestarian Koleksi ini, dikuratori Mikke Susanto dan Rizki A. Zaelani yang menampilkan 28 lukisan terpilih hasil karya 21 pelukis yang berasal dari koleksi Istana Kepresidenan Jakarta (Istana Negara dan Istana Merdeka), Bogor, Cipanas, dan Yogyakarta, 100 foto-foto kepresidenan, dan 9 buku tentang koleksi Istana Kepresidenan.
(yok; foto muller