Jakarta,-
Persoalan penyimpanan (storage) dan perawatan (konservasi dan restorasi) karya seni menjadi titik hal penting yang patut ditindaklanjuti, demikian ditegaskan Kepala Galeri Nasional, Tubagus Andre Sukmana, dalam Workshop Pengelolaan Manajemen Koleksi, yang diselenggarakan Galeri Nasional Indonesia bersama National Potrait Gallery, Canberra, Australia.
Meski, lanjut Tb.Andre, bahwa untuk storage Galeri Nasional Indonesia sudah memilikinya, namun untuk konservasi dan restorasi masih memanfaatkan Balai Konservasi yang ada. Oleh karenanya, Galeri Nasional Indonesia telah menyiapkan lahan di Taman Mini Indonesia Indonesia yang diperuntukkan bagi storage sekaligus konservasi serta restorasi dari karya-karya lukis baik yang ada di museum-museum maupun galeri-galeti lainnya nanti.
Workshop yang dihadiri sejumlah pemilik galeri baik swasta maupun dari institusi-institusi pendidikan, disamping dari National Potrait Gallery, Canberra (Angus Trumble, Christine Clark, dan Bruce Howlett), juga membicarakan Developing Policies, Storage, Transportation dan Packing, terhadap karya-karya seni yang ada atau yang akan dipamerkan. Bahkan termasuk kebijakan terhadap pemanfaatan sejumlah media sosial sebagai media partner maupun media promo dari sebuah galeri.
Sementara Dr.Rikrik Kusmara, berharap workshop ini dapat menjadi embrio bagi lahirnya sebuah wadah baru bagi galeri-galeri kampus yang ada, dimana galeri kampus sebagai basis dari karya-karya awal lahirnya seorang seniman lukis. Tentunya, sejalan dengan kebijakan Galeri Nasional Indonesia, bahwa Galeri Kampus sebagai ujung tombak perkembangan koleksi-koleksi seni lukis di Galeri Nasional Indonesia.
(mdtj;foto muller