Jakarta,-
Dibawah ancaman keamanan pasca insiden teror Thamrin, Peter Frans Gontha pun menghubungi Menko Polkam Luhut B Panjaitan, Kapolri Badrotin Haiti, dan Dubes Amerika untuk Indonesia berserta owner Transcorp untuk menyukseskan perhelatan Festival Jazz International Terbesar di Indonesia, ‘Java Jazz Festival Aman’ untuk diselenggarakan.
“Banyak yang jadi nggak mau datang. Lalu kami tulis surat ke manajer artis itu dan bilang, kalau tidak keamanan di manapun bisa terjadi. Bahkan di negara Amerika sekalipun. Akhirnya dengan sedikit diplomasi meminta para duta besar untuk membantu mendatangkan musisi jazz Nya. Sejumlah musisi Jazz mancanegara pun bersedia hadir pada Java Jazz di perhelatannya ke-12,” jelas Peter F Gontha.
Jazz sudah diakrabi Peter sejak berusia delapan tahun. Ayah kandungnya, Wim Gontha, pendiri dan pemimpin big band BPM Shell, yang terdiri antara lain Bubi Chen, Jack Lesmana, dan Maryono, perintis dan mahaguru jazz Indonesia.
Kesibukan Peter yang pernah menjadi Duta BesarIndonesia untuk Polandia di era Presiden SBY, membawa perhelatan Java Jazz Festival lalu dilanjutkan oleh putrinya, Dewi Gontha hingga di perhelatannya ke-12 tahun ini. Dan sentuhan khas Peter Frans Gontha masih ada dengan tugas utama ‘ bring back Java Jazz Festival Indonesia Aman to The Worlds’.
(mdtj ; foto Muller