Jakarta,-
Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) dan PT Traya Eksibisi Internasional (Traya Indonesia) menghadirkan Pameran Furniture Indonesia 2016, 10 – 13 Maret 2016 di Hall B Jakarta Convention Center, sebagai rangkaian Pameran ASEAN Furniture Industries Council.
Oleh karenanya Furniture Indonesia 2016 menjadi salah satu agenda wajib bagi buyers dan exhibitors industri mebel baik lokal maupun Internasional, karena pameran ini merupakan satu-satunya pameran furnitur di Indonesia yang diakui pemerintah Republik Indonesia.
Berdasarkan data tahun 2014, industri kreatif telah berkontribusi cukup besar terhadap Pendapatan Domestic Bruto (PDB) Indonesia, rata-rata sekitar 7,1% dan menyerap rata-rata tenaga kerja sebanyak 11,7 juta orang atau sekitar 10,65% dari total jumlah tenaga kerja nasional per tahun.
Disamping ASMINDO juga mencatat nilai ekspor mebel yang mencapai 1,7 miliar dolar AS hingga 1,9 miliar dolar AS per tahunnya. Dan pameran Furniture Indonesia 2016 ini merupakan transformasi dari Indonesia International Furniture and Craft Fair (IFFINA) yang telah sukses diselenggarakan sebanyak 8 edisi sejak tahun 2008 hingga tahun 2015 lalu.
Dan di tahun ini, ASMINDO menghadirkan energi dan konsep baru bersama Traya Indonesia, untuk membuat pandangan dan harapan baru bagi exhibitor furniture asing dan juga domestik.
“Ditahun penyelenggaraaannya ke 9 ini menjadi wajah baru IFFINA sebelumnya melalui Pameran Furniture Indonesia. Dengan konsep Unleashing High Quality Furniture Indonesia for International Market”, jelas Taufik Gani, Ketua Umum ASMINDO.
Selain itu ditambahkannya bahwa kerjasama ASMINDO sebagai produsen furniture dengan Perhutani akan menjamin semua pesanan buyers seperti bahan baku kayu dapat terpenuhi sehingga buyers tidak merasa khawatir lagi apabila akan memesan dalam jumlah besar di pameran ini.
Furniture Indonesia 2016 diikuti 200 exhibitor domestik dan asing yang menampilkan keunikan beragam furnitur bermaterial rotan dan kayu dari Indonesia. Dan produk-produk kreatif Indonesia mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi di luar negeri, seperti Amerika Serikat, Jepang, Perancis, Inggris dan Belanda yang menyerap 50% ekspor produk kreatif Indonesia.
Pameran Furniture Indonesia dan Mozaik Indonesia tahun 2016 dapat semakin meningkatkan dan memperluas potensi perkembangan furniture Indonesia di negara-negara Asia Pasifik lainnya. Khususnya pasar industri mebel di Indonesia yang masih memiliki potensi yang sangat besar serta belum digarap oleh pelaku lokal secara maksimal.
Disisi lain, pameran ini untuk pertama kali berkolaborasi dengan “Mozaik Indonesia”, yaitu sebuah pameran bagi perdagangan Business to Business (B2B) yang memamerkan produk-produk terbaru dari produsen maupun manufaktur dan menyediakan inspirasi ide bagi para buyers sesuai dengan keunikan bisnis mereka masing-masing.
Mozaik Indonesia menghadirkan rangkaian desain furnitur interior dan arsitektur, dekorasi rumah dan kerajinan, lighting, barang pecah-belah (tableware), keramik, dekorasi dapur dan home textile. Dan sedikitnya 100 desainer terbaik akan tampil sebagai exhibitor di Hall A Jakarta Convention Center untuk memamerkan inovasi dan kreativitas produk-produk terbaru mereka.
Ernst K Remboen, selaku Presiden Direktur Traya Indonesia menegaskan bahwa furniture saat ini sudah menjadi bagian dari lifestyle sehingga hal tersebut mendorong para produsen untuk membuat diferensiasi produk untuk para pengguna dan penikmat furniture.
“Industri Furnitur membutuhkan inovasi dari para desainer, sedangkan desainer membutuhkan platform untuk menyalurkan ide dan berkolaborasi dalam rangka menjangkau pasar mereka. Oleh karena itu, kami percaya bahwa kolaborasi Pameran Furniture Indonesia dan Mozaik Indonesia dapat menampilkan potensi dan kelebihan yang di miliki Indonesia sebagai negara produsen,” pungkasnya.
(gha/mdtj; foto ist