Jakarta,-
Penghargaan insan perfilman sesungguhnya, Usmar Ismail Award (UIA), bakal di seleksi 15 orang dari kalangan pewarta selaku dewan juri. Dan sedikitnya 146 film Indonesia yang diputar di bioskop sepanjang Desember 2014-Februari 2016 itu akan ditentukan pada 2 April 2016 secara Live oleh Trans7.
Teguh Imam Suryadi, selaku Ketua Bidang Penjurian dan Kehumasan UIA 2016, memaparkan bahwa proses penilaian film-film peserta UIA 2016 itu dibagi dalam dua tahap. Yakni tahap Penjurian Awal dilakukan oleh 15 orang juri untuk menentukan tujuh nominasi. Selanjutnya ketujuh nominasi akan dinilai lagi pada tahap Penjurian Akhir dengan melibatkan perwakilan pewarta dari Sabang sampai Merauke, bahkan jika memungkinkan dari luar negeri, untuk selanjutnya ditentukan sebagai peraih Usmar Ismail Award.
UIA diselenggarakan bersama Yayasan Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail dan Forum Pewarta Film dalam rangka menyambut Hari Film Nasional pada 30 Maret 2016. Adapun Ke-15 Anggota Dewan Juri Usmail Ismail Award terdiri dari para pewarta film senior maupun junior, yang dipilih oleh tim Forum Pewarta Film. Berdasarkan rekam jejak dan integritasnya di bidang jurnalistik, serta kedekatannya dengan dunia film.
Diantaranya Sihar Ramses Simatupang (Sinar Harapan), Bambang Sulistyo (Majalah Gatra), Susi Ivvaty (Kompas), Tertiani ZB Simanjuntak (The Jakarta Post), Benny Benke (Suara Merdeka), Puput Puji (Bintang.com), Shandy Gasela (Detik.com), Bobby Batara (Majalah All Film), Adrian Jonathan Pasaribu (Cinema Poetica), Herman Wijaya (Tabloid Bintang Film), dan Ami Herman (Riauinfo.com), Dimas Supriyanto (Poskota/ wartawan senior), Yan Wijaya (pengamat film/ wartawan senior), Wina Armada Sukardi (kritikus film/ wartawan senior), dan Bens Leo (pengamat musik/ wartawan senior).
Selain melakukan penjurian film, UIA 2016 menggelar program off air berupa roadshow ke empat kota Indonesia, workshop “Menilai Film” dengan para pakar di bidangnya, Pameran Foto dan Lomba Artwork Poster Film”, serta Pemutaran film dan diskusi. (Ist/mdtj; foto Muller