Jakarta.- Galeri Nasional Indonesia merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, yang berada dibawah Direktorat Jenderal Kebudayaan. Berdiri pada tahun 1998 berdasarkan surat persetujuan Menko Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara No.34/MK.WASPAN/1998. Dilanjutkan dengan ketetapan Kepmendikbud No.099a/0/1988, Galeri Nasional Indonesia kemudian diresmikan operasionalnya pada 8 Mei 1999 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Yuwono Sudharsono. Gedung Galeri Nasional Indonesia berciri khas arsitektural Kolonia Belanda ini terletak di Jalan Medan Merdeka Timur No.14 Jakarta Pusat (dulu Koningsplein Cost No.14).
Mengiringi perjalanan selama tahun 2015, Galeri Nasional Indonesia telah melaksanakan program pameran, edukasi, publikasi seputar karya seni rupa dan eksistensi Galeri Nasional Indonesia, serta konservasi, restorasi dan akusisi.
Program pameran tetap (permanent exhibitions) yang di buka kembali pada tanggal 7 Oktober 2015 menampilkan 109 koleksi permanen Galeri Indonesia yang merupakan karya para maestro dan perupa tersohor seperti Raden Saleh, Wakidi, S. Sudjojono, Affandi, Basoeki Abdullah, Hendra Gunawan, Otto Djaja, Popo Iskandar, Srihadi Soedarsono, Widayat, Djoko Pekik, Eddie Hara, Heri Dono, Jim Supangkat, Ded Eri Supria, Tisna Sanjaya, Krisna Murti, Anusapati, Mella Jaarsma, dan beberapa perupa Internasional seperti Victor Vasarely, Wassily Kandinsky, Hans Arp, Zao Wou-Ki, Hans Hartung, dan Sonia Delaunay.
Pameran Keliling (traveling exhibitions) di helat sebanyak 3 kali selama tahun 2015 ( DI Yogyakarta, Palu, Sulawesi Tengah, dan 1 di mancanegara Germany.
Pameran temporer (temporary exhibitions) selama tahun 2015 telah di laksanakan sebanyak 25 kali dalam berbagai media dan tema, baik yang diselenggarakan oleh Galeri Nasional Indonesia maupun berkerjasama dengan instansi terkait. Selain itu Galeri Nasional juga melakukan perawatan koleksi (konservasi, restorasi) sebanyak 4 karya, dan juga melakukan pengadaan (akuisisi) koleksi senirupa karya seniman untuk di jadikan koleksi Galeri Nasional Indonesia (koleksi negara) sebanyak 21 karya pilihan.
Menyambut tahun 2016, Galeri Nasional Indonesia mempunyai sederet program, yang sifatnya internal Galeri Nasional Indonesia terus berupaya menyiapkan pembangunan fisik dan pengembangan infrastruktur, peningkatan organisasi tata kerja untuk menuju peran dan fungsi lembaga Galeri Nasional Indonesia. Dan bersifat eksternal Galeri Nasional Indonesia akan mengadakan Pameran Besar Seni Rupa “Manifesto 2016”, Pameran South East Asia Plus (SEA+) Triennale 2016, Pameran Karya Koleksi Negara (Istana), Pameran Karya Guru Seni Budaya, Jakarta Contemporary Ceramics Biennale 4. 2016, dan Pameran Keliling Galeri Nasional Indonesia (Lampung, Purwakarta, dan Brunei Darussalam).
Sebagai Pusat Kegiatan Seni Rupa (Art Centre) / Exhibition Centre. Galeri Nasional Indonesia berperan meningkatkan apresiasi masyarakat dibidang seni rupa, mewadahi potensi seniman, menjadi barometer mutu perkembangan seni rupa indonesia dan menjadi fasilitator bagi para perupa Indonesia dalam hubungan Internasional. (yayo; foto muller