Jakarta,
Isu tentang praktik beragama (Islam) selalu muncul dari berbagai konteks waktu, tempat, dan senantiasa membawa respon serta implikasi yang beragam bagi banyak pihak, dan diberbagai kawasan. Agama dan nilai-nilainya, ketika berhadapan manusia dengan konteks ruang dan waktu yang berbeda, mendapatkan perlakuan yang beragam pula. Problem adat dan budaya yang berlainan tiap bangsa, termasuk diruang bernama Indonesia, akan membawa cara dan praktik beragam yang sedikit banyak memiliki “titik beda”.
Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementrian Agama Republik Indonesia berkerjasama dengan Galeri Nasional Indonesia menyelenggarakan Pameran Kartun Santri Nusantara dengan tema “ Bernegara dan beragama yang santun berakhlak” pada tanggal 24 – 30 November 2015 di Gedung B Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur No.14, Jakarta Pusat.
Peserta Pameran Nasional Kartun Santri Nusantara diikuti oleh 120 karya kartunis melalui jalur seleksi lomba dan jalur undangan. Untuk jalur lomba, panitia telah menerima lebih dari 1500 karya kartun dari 750 kartunis seluruh indonesia. Dewan juri yang terdiri dari KH. Ahmad Mustofa Bisri ( Pengasuh Ponpes Roudlotut Tholibin, Rembang ), Pramono R Pramujo ( Kartunis Senior ), dan Abdulah Ibnu Thalhah ( Direktur Rumah Kartun Indonesia ) dan Kuss Indarto sebagai kurator pameran telah memilih para pemenang lomba dan 70 karya yang lolos seleksi pameran.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren DR. Mohsen MM menuturkan, kegiatan di maksudkan sebagai ikhtiar memperkenalkan Islam Nusantara yang santun, hal itu sekaligus untuk menunjukan citra pesantren sebagai lembaga pendidikan islam yang positif serta menghasilkan manusia Indonesia yang cerdas, santun, dan berakhlak dalam kehidupan berbangsa bernegara,dan beragama, serta mengajak masyarakat terlibat langsung dalam memperkenalkan Islam Nusantara yang rahmatan lil alamin melalui ajang apresiasi karya seni. Adapun pemilihan media kartun dimaksudkan agar pesan yang disampaikan mudah dipahami masyarakat.
Ditambahkan pula oleh Heri Irawan dari Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementrian Agama Republik Indonesia yang hadir dalam konfrensi press mengatakan bahwa ini event pertama dan akan menjadi event tetap di Kementrian Agama Republik Indonesia dibawah Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren sebagai event 2 tahun sekali, dan Abdullah Ibnu Thalhah mempunyai harapan agar kedepannya nanti akan ada Biennalle Kartun Indonesia.
Selain pameran yang berlangsung 24 – 30 November 2015, pada tanggal 25 November juga akan berlansung acara Sarasehan Kartun Nusantara bertema “ Islam dalam kartun “ mulai pukul 09.30 WIB – 12.00 WIB di ruang serbaguna Galeri Nasional Indonesia, yang menghadirkan pembicara D. Zawawi Imron ( Kyai – Sastrawan Madura ), Abdul Hadi WM ( Guru Besar Peradaban dan Filsafat Timur Universitas Paramadina ) dan Pramono R Pramujo ( Kartunis Senior dan Pendiri Persatuan Kartunis Indonesia ), di moderatori oleh Abdullah Ibnu Thalhah ( Rumah Kartun Indonesia). (TC Sulistyo; foto muller