Jakarta,-
Sukses mengelola royalti bagi para pencipta lagu dangdut, PAMMI membentuk Lembaga Manajemen Kolektif untuk para produser, penyanyi dan pemusik untuk memperjuangkan hak ekonomi mereka sebagai pemilik Royalti Hak Terkait, jelas Ketua Umum PAMMI, H.Rhoma Irama dalam sebuah kesempatan.
Musik Dangdut merupakan genre musik yang paling digemari di Indonesia. Musik ini sangat memiliki peluang dan prospek bisnis kedepannya dan sudah selayaknya mengurus dirinya sendiri. Oleh karenanya melalui Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia (PAMMI) kembali untuk memperjuangkan Royalti Hak Terkait bagi produser, penyanyi dan pemusik, lanjut H.Rhoma Irama.
Seperti diketahui PAMMI telah melaksanakan penarikan royalti lagu dangdut melalui Asosiasi Pencipta Lagu Dangdut Indonesia (APADI), yang sebelumnya bernama Asosiasi Hak Cipta Dangdut Indonesia (AHCDI). Sementara itu proses penarikan dan pendistribusian royalti dilaksanakan oleh PT Royalti Musik Indonesia (RMI) sejak tahun 2008. Dan Tahun 2013 tugas tersebut diteruskan oleh PT Royalti Anugrah Indonesia (RAI), dimana saat ini telah berubah status menjadi Yayasan Royalti Anugrah Indonesia, sesuai amanat UU No.28/Tahun 2014.
ARDI dan RMN melalui YARDI dan YRMN nantinya menjadi ‘oase’ hak ekonomi dari royakti hak terkait bagi para produser, penyanyi dan pemusik dangdut Indonesia. ARDI atau Artis Dangdut Indonesia merupakan asosiasi bagi para pelaku pertunjukkan seperti penyanyi dan pemusik. Sedangkan untuk kalangan produser dangdut asosiasinya dengan nama Royalti Musik Nusantara (RMN). Sementara fungsi penarikan dan pendistribusian royalti hak terkait dilaksanakan oleh Yayasan Artis Dangdut Indonesia (YARDI) dan Yayasan Royalti Musik Nusantara (YRMN).
Masa depan musik dangdut Indonesia akan lebih cerah lagi, ada optimisme disana karena Hak Intelektual dan Hak Terkait dari para pencipta sudah dilindungi pemerintah dengan benar. Ini momen yang istimewa bagi mereka yang berprofesi di bidang musik. Ke depan kerjasama para user dapat ditingkatkan lagi dan anak-anak musisi tidak takut lagi akan masa depannya. (mdtj/foto muller