Jakarta,- Direktur Korea Tourism Organization Jakarta, OH Hyonjae mengajak beberapa media dari Indonesia berkunjung ke Korea sebagai usaha untuk memperlihatkan tahap pemulihan awal pasar pariwisata Korea dari MERS. Bahkan dijadwalkan Kementerian Kesehatan dan Media dari Indonesia Kunjungi Pusat Kesehatan Korea.
Setelah melakukan kunjungan ke Pusat Kesehatan Korea, media-media akan meliput tempat-tempat wisata terkenal di Korea dan memperlihatkan bahwa Korea sudah kembali dikunjungi oleh banyak wisatawan asing.
Direktur KTO Jakarta menegaskan bahwa, melalui Famtrip ke Korea kali ini, fakta bahwa pariwisata Korea sepenuhnya aman akan tersampaikan kepada target utamanya. Setelah berusaha menghilangkan kekhawatiran konsumen, tugas kami adalah mengembalikan keyakinan travel agent sebagai penjual.
Pertengahan bulan Agustus mendatang, KTO Jakarta berencana untuk mengundang perwakilan beberapa travel agent yang memiliki produk wisata ke Korea, untuk memperlihatkan langsung dari lapangan bahwa tempat wisata terkenal Korea aman dan sudah kembali dipenuhi oleh wisatawan asing, ujar OH Hyonjae lagi.
Pada kunjungan kali ini peserta yang diundang terdiri dari 6 media cetak, 1 televisi, 2 staf Kementerian Kesehatan Indonesia dan 2 dokter ahli penyakit menular. Tujuan kunjungan ini adalah untuk menunjukan bahwa Korea sepenuhnya aman dari MERS sehingga wisatawan Indonesia kembali berwisata ke Korea.
Di antara negara-negara di dunia, Indonesia merupakan negara yang paling banyak mengunjungi Arab Saudi. Setiap tahunnya kira-kira 600.000 jamaah haji Indonesia yang mengunjungi Mekah. Usaha pemerintah Indonesia dalam melindungi warganya yang mengunjungi Mekah dari MERS merupakan hal yang sangat mendesak. Oleh karena itu, Indonesia merupakan salah satu negara yang memperlihatkan ketertarikan besar secara medis akan situasi MERS yang terjadi di Korea.
Menteri Kesehatan Indonesia, Nila Moeloek, juga menyatakan melalui wawancaranya dengan media bahwa Indonesia perlu belajar sistem Pengendalian MERS dari Korea. Dengan demikian, pada kunjungan ke Korea kali ini disertakan staf Kementerian Kesehatan dan dokter ahli untuk mempelajari sistem pengendalian MERS. (ist/ mdtj