Jakarta, –
Kongres Karyawan Film dan Televisi Indonesia ke-13 yang di gelar di Gedung PPHUI, Kuningan Jakarta, menetapkan Febryan Adhitya, S.E., M.Sn., selaku Ketua Umum Persatuan Karyawan Film dan Televisi Indonesia (KFT) periode 2015-2020. Dengan harapan Ketua Umum KFT yang baru menjadikan momentum ini sebagai dimulainya Era Baru KFT menjawab tantangan ke depan.
Febryan Adithya mengungguli perolehan suara kandidat lainnya seperti Bernard, Galib H. serta Kamil M. Dimana sebelumnya H. Berthy Ibrahim Lindia mengundurkan diri dalam pemilihan lantaran peserta Kongres menolak pertanggungjawabnya.
Kongres KFT ke-13 Tahun 2015 mengambil tema “KFT Siap Menghadapi MEA Dengan Meningkatkan Kompotensi SDM Perfilman Nasional” dihadiri oleh insan film dan Televisi Indonesia. Kongres KFT selain memilih Ketua Umum KFT Periode 2015-2020 juga menyusun langkah-langkah dan strategi KFT menghadapi tantangan masa kini dan akan datang, khususnya menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).
Ketua Umum KFT Indonesia terpilih Febryan Adhitya mengatakan, “Saya Tidak pernah menyangka dipercaya untuk memimpin organisasi sebesar KFT. Apalagi sebagai Ketua Umum KFT tentunya tidaklah mudah. Karena harus memikirkan langkah strategis bagaimana mengembangkan kompetensi organisasi dalam upaya menghadapi persaingan di bursa SDM, dan melindungi tenaga kerja perfilman dan pertelevisian Indonesia menghadapi pasar bebas Asean”.
Febryan Adhitya, lahir di Bone. Dibesarkan di sebuah Desa Pattimpa, Kecamatan Ponre, Sulawesi Selatan. Setamat SUMP Waetuwo, Febryan membuang diri ke Jakarta. Beruntung di Jakarta dia dipungut oleh ‘Orang Film’, sehingga dunia perfilman pun menjadi jalan kehidupannya selanjutnya. Bahkan oleh MS Kaban, Febryan berhasil meraih gelar Master (S.2) Sinematografi di Institut Kesenian jakarta. Dari perjalanan hidup itu, Febryan banyak bergaul dengan dunia perfilman, menjadi aktor film laga, penulis skenario, akhirnya menjadi sutradara dan produser film. Dan kini dipercaya untuk memikul tanggungjawab yang besar untuk organisasi Karyawan Film dan Televisi (KFT). (mdtj/foto muller)